Mohon tunggu...
Fikram Alfar
Fikram Alfar Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Suka yang lucu-lucu

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Paradoks Utopia: Refleksi Kehilangan Esensi Manusia dalam Dunia yang Tidak Menarik

22 April 2023   05:00 Diperbarui: 22 April 2023   05:52 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Di masa di mana manusia bisa menulis ulang takdir mereka. Apa yang kemudian terjadi? Mereka kehilangan harapan, kekosongan, nirproses, tak memiliki nilai, tak ada kejutan, nirmakna, dan tenggelam dalam samudera kenikmatan hampa.

Manusia telah menemukan surganya tanpa proses kematian.

Di masa itu sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan manusia karena semua keinginan dengan mudahnya dapat terpenuhi. Segalanya tidak lagi memiliki value.

Suatu hal akan memiliki nilai/value karena dihasilkan dari sebuah proses. Ketika manusia tidak mengalami fase proses, semua serba ada dan instan, maka yang ada hanyalah kekosongan, karena tidak ada lagi tujuan hidup dan harapan serta mimpi dan keinginan. Mereka bisa saja iri dengan kita di masa sekarang yang penuh emosi dan punya tujuan hidup.

Ironis, bukan?

Inilah paradoks utopia.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun