Memperhatikan perintah Presiden RI yang disampaikan pada Pidato menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27 tahun 2020 melalui Istana Negara mengamanatkan upaya untuk menurunkan angka Stunting dari 27% menjadi 14% pada Tahun 2024. Presiden RI memerintahkan Kepala BKKBN menjadi Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting yang kemudian ditetapkan dengan Perpres No.72 Tahun 2021 untuk mencegah terjadinya Lost generation (generasi yang hilang) karena gagal tumbuh, gagal pendidikan akhirnya gagal kerja.
Dan memperhatikan Sambutan Ibu Negara Iriana Jokowi pada Hari Ibu ke-94 pada 22 Desember 2022 yang menekankan kepada upaya “pembentukan karakter bangsa, menyiapkan generasi masa depan yang kuat, bersama masyarakat dan elemen bangsa menurunkan angka Stunting, menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan, dan menekan tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak serta memperkuat ekonomi keluarga”.
Sambutan Bapak Presiden dan Ibu Negara, jelas dan tegas menunjuk pada perlunya perhatian nasional pada Edukasi dan ketercukupan Gizi.
Kegagalan dalam Edukasi dan kegagalan dalam ketercukupan Gizi secara kronis, menjadi cikal bakal terjadinya kerawanan sosial.
Dari observasi OBKESINDO, ditemukan akar merebaknya masalah, sebagai berikut :
- Lingkungan kesehatan (Environment) menurun kualitasnya. Udara bersih, air bersih, makanan dan jajanan bersih maupun sikap sadar lingkungan semakin jauh dari semangat jaga lingkungan
- Memburuknya Perilaku atau sikap masyarakat terhadap Pola Hidup Bersih dan Sehat/Germas (indikator PHBS tidak semakin membaik).
- Upaya kesehatan yang diimplementasikan kepada ketersediaan dan kesiapan Fasilitas Kesehatan yang terstandar dan bekerja efektif masih jauh dari kriteria dan harapan. Problem klasik masih melekat seperti alokasi dan maldistribusi tenaga Dokter, Tenaga kesehatan, Ketersediaan peralatan medik standar, hingga minimnya aktifitas pelayanan Promotif dan Preventif berbasis kunjungan rumah dan temu masyarakat.
- Semakin luasnya penyakit berlatar turunan (genetik) seperti Diabetes, Penyakit Jantung dan Kanker. Prevalensi Diabetes pada usia diatas 15 tahun mencapai hampir 22 juta orang (10,9 %), akan semakin membengkak dikarenakan jumlah orang dengan Obesitas (Overnutrition) sudah diatas 100 juta orang. Sementara Penyakit jantung yang dapat berkorelasi dengan prevalensi Hipertensi yang pada usia diatas 18 tahun mencapai lebih 34% dengan jumlah penderita sekitar 60 juta orang (Riskesdas 2018).
Dua masalah besar yang menjadi tugas Menteri yang bertanggungjawab dibidang kesehatan (termasuk BKKBN) adalah Meningkatkan Ketahanan Keluarga melalui peningkatan pengetahuan kaum ibu dan masyarakat melalui intensifikasi Posyandu. Dan melakukan Penyuluhan keanekaragaman informasi sumber pangan bergizi tinggi.
Menteri lainnya, berkontribusi sesuai otoritasnya.
Menteri PUPR untuk perluasan jangkauan ketersediaan air bersih.
Menteri Pertanian pada peningkatan ketersediaan pangan nabati dan hewani berkualitas yang mudah dan terjangkau.
Menteri ATR/BPN dan Menteri Perumahan pada penetapan peruntukan lahan perumahan yang memperhatikan keseimbangan dengan ruang hijau, ruang bermain anak dan ruang interaksi antar lanjut usia.
Menteri Agama memastikan bimbingan masyarakat dan calon pengantin untuk membangun keluarga berkualitas sejak pernikahan.