#Dua garis 77 melengkung, "Sinergi dan Harapan Pemerintah dan Masyarakat".
#Sudut penghubung 77 bermakna "Penghubung Antar Bangsa"
#Siluet angka 1 diantara 77 bermakna "Persatuan Indonesia".
Sementara itu tema "Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat", jelas terhubung dengan peristiwa besar yang "memporak-porandakan" semua sendi kehidupan Global, yang juga berdampak langsung ke Indonesia.
Pandemi Covid-19 yang diumumkan Direktur Jenderal WHO Dr.Tedros pada 11 Maret 2020 langsung mendera lebih 200 Negara dipermukaan bumi ini. Disebut Pandemi karena sang Virus Covid-19 yang berasal dari Kota Wuhan tidak hanya lintas Negara, juga lintas Benua. Kriteria lainnya karena belum ada obatnya.
Kepanikan mengglobal. Pandemi tidak saja mengguncang dan menggerus Kesehatan, tetapi berdampak kepada aspek Ekonomi. Pendidikan, Keagamaan, Sosial, Pangan dan Stabilitas. Dampaknya meluas kepada penurunan Indeks Ketahanan Nasional (publikasi Pusat Kajian Lemhannas, 2021) dan peningkatan angka Kemiskinan ekstrim (sesuai laporan Dewan Ketahanan Nasional, 2022). Dunia pun terancam Inflasi, resesi dan ancaman ketersediaan pangan.
Banyak ahli mengatakan Pandemi tidak hanya serangan kesehatan tetapi lebih jauh lagi melumpuhkan Negara.
DIMANA KITA SAAT INI
Keadaan kita tidak baik-baik saja. Kemarin ketika saya melintasi jalan di sekitaran antara Kuningan dan Semanggi Jakarta dan di daerah Slipi setelah Rumah Sakit Kanker Nasional Dharmais persis di jembatan penyeberangan ada Spanduk selamat memperingati Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke 77 dengan tulisan besar "AYOO BALIKIN KONDISI". Â
Saya tercenung, lama, terbayang, sepertinya pesan itu mewakili rasa sebahagian besar situasi yang ada. Kalimat itu pendek, tegas  dan mendalam.
Boleh jadi ketika berbagai macam indikator-indikator kemajuan yang kita perjuangkan belum sesuai dengan harapan kecepatan perbaikan bahkan pada beberapa bagian kita juga harus jujur mengakui indikator-indikator kebaikan dan kemajuan tidak semakin membaik.
Disisi lain banyak muncul karakter yang sesungguhnya tidak pantas ada dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara seperti karakter koruptif, karakter hegemoni, karakter oligarki dan ketidakadilan diberbagai aspek kehidupan, bahkan disebutkan melebarnya jurang kesejahteraan antar orang antar wilayah.