KENORMALAN BARU (38): KABINET BARU KARAKTER BARU
#Reshuffle Keniscayaan dalam Kenormalan Baru
Penulis: Dr. Abidinsyah Siregar *)
Dua hari ini dua berita viral.
Selain Covid-19 yang makin melesat menuju puncak jumlah tertinggi kasus yang bersembunyi di antara keramaian manusia.
Juga “marah-marah” bapak Presiden tercinta atas kinerja para Pembantunya yang diikuti isu hangat Reshuffle Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Dua hal yang punya eksistensi berbeda, kini berkelindan saling unjuk kecerdasan.
Bagi sang virus label apapun diberikan padanya, posisinya tetap pecundang. Tetapi bagi Pembantu Presiden, bisa tamat semua reputasi yang dibangun dan terbangun selama puluhan tahun.
Namun jika Reshuffle terjadi, itulah akhir panggung kesempatan pertaruhan kemampuan.
Sekalipun mungkin sudah merasa berbuat atau merasa sudah berbuat, namun Presiden yang menerima mandat rakyatnya tahu setinggi dan sejauh apa kapasitas, dedikasi dan kinerja yang dituntut dan harus diabdikan untuk Negara.
Sang Pemberi tugas sudah ingatkan para Pembantu agar ikut satu-satunya Visi, yaitu Visi Pemberi tugas.
Semua tugas lain harus diabaikan dan ditanggalkan. Selama 5 tahun mengabdi dengan totalitas.
Covid-19 yang kurang direspons pada awalnya, kemudian dikelola tanpa konsep yang komprehensif dengan Satu Komando yang utuh, telah membuat seluruh wilayah Indonesia dalam 2 bulan “terjajah” oleh sang Virus.