Apa itu Diet Mediterania?
Diet Mediteriania, menelaah dua kata ini, diet yang berarti makanan dan Mediterania antara Eropa Selatan dan Afrika Utara. Diet Mediterania yang biasa disebut menu sarapan orang Mediterania.
Diet Mediterania yang memiliki fokus pada buah, sayur, biji-bijian, kacang-kacangan, protein hewani khususnya ikan dan seafood, Â lemak baik, beberapa pilihan olahan susu, Â rendah daging merah dan manis
Diet Mediterania, Diet Terbaik di dunia
US News & World Report baru-baru ini mempertimbangkan diet terbaik untuk tahun 2025. Diet Mediterania menduduki peringkat teratas sebagai diet terbaik secara keseluruhan selama delapan tahun berturut-turut. US News menilai diet Mediterania sebagai yang terbaik di antara tiga kategori lainnya: diet terbaik untuk diabetes, kesehatan usus, dan kesehatan mental.
Pada jurnal Mayoclinic tentang kesehatan dan nutrisi makanan pada Diet Mediterania, baik untuk faktor resiko penyakit jantung yaitu kolesterol dan darah tinggi. Selain itu, Jepang juga memiliki pola makan yang serupa dengan Diet Mediterania.
Diet Mediterania juga menjadi rekomendasi dari para ahli nutrisi di Amerika, WHO, DASH (Dietary Approches to Stop Hypertension) dan Dietary Guidelines for American. Untuk memberikan manfaat penurunan resiko faktor penyakit kronis harus dilakukan dalam jangka waktu yang panjang.
Diet Mediterania
Pola makan yang tinggi akan sayur, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, minyak zaitun dan penyedap berasal dari herbal. Mengutamakan makan sayur, buah dan biji-bijan setiap hari. Setiap minggunya bisa ditambahkan dengan telur, ikan dan dalam jumlah sedang produk olahan susu. Selalu batasi makanan daging merah dan gula.
Diet Mediterania mirip dengan vegetarian dengan mengkonsumsi sayuran dan buah sebagai menu utama. Tidak mengkonsumsi lemak jenuh, lemak yang dikonsumsi yaitu lemak trans dan lemak tak jenuh. Banyak mengkonsumsi lemak jenuh dapat menyebabkan meingkatnya faktor resiko penyakit jantung. Lemak tak jenuh didapat dari minyak zaitun dan kacang-kacangan.
Ikan dan seafood juga merupakan bagian dari lemak tak jenuh, pada Diet Mediterania dapat menggunakan ikan salmon, makarel, Â dan sarden. Seperti diketahui bahwa ikan memiliki minyak ikan atau disebut omega 3. Dimana omega 3 pada ikan sangat baik untuk penyakit jantung, stroke maupun peradangan lainnya. Namun perlu diperhatikan adalah memilih ikan dengan kandungan merkuri yang rendah khususnya untuk anak di bawah 11 tahun, ibu hamil dan menyusui.
Menurut hopskinmedicine.org, pada Diet Mediterania diperbolehkan mengkonsumsi nasi, namun disarankan nasi merah lebih baik daripada nasi putih. Dikutip dari Jhon Hopskin Medicine, Diet Mediterania disertai dengan olah raga yang teratur dan tidak merokok dapat mengurangi faktor resiko penyakit jantung hingga 80%.
Diet Mediterania untuk Masyarakat Indonesia
Jika Diet Mediterania diterapkan dengan benar pada masyarakat Indonesia dengan tujuan mengurani faktor resiko penyakit kronis sangat baik adanya. Namun mengingat kondisi gizi masyarakat Indonesia yang belum merata pemenuhan kebutuhan gizi, lebih baik tidak menerapkan Diet Mediterania.
Diet Mediterania menganut prinsip utama makanan tinggi kalori, tentunya ada ketidakseimbangan dengan nutrisi lainnya. Pemasukan kalori yang tinggi juga harus diseimbangkan dengan pengeluaran kalori yang tinggi.
Artinya kalori pun perlu dibakar oleh tubuh sebagai sumber energi, baik dengan bekerja, berpikir maupun olahraga. Jika tidak diimbangi, maka bukan terjadi penurunan berat badan malah peningkatan berat badan karena kalori yang tinggi.
Diet Mediterania yang mengurangi jumlah olahan susu juga akan berpengaruh akan pemenuhan kebutuhan kalsium dan zat besi.. Konsumsi sayur dan buah dalam jumlah tinggi perlu dipertimbangkan untuk penderita penyakit ginjal. Walau Diet Mediterania baik untuk penyakit ginjal karena membatasi gula dan garam, namun perlu perhatian untuk beberapa sayur yang tinggi serat tinggi kalium yang harus dihindari untuk pasien gagal ginjal, menurut Dokter Helga.
Untuk penerapan Diet Mediterania bagi masyarakat Indonesia tetap memerlukan konsultasi dengan ahlinya. Masyarakat Indonesia masih membutuhkan makanan seimbang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
 Sedangkan untuk mencegah penyakit kronis atau menurunkan faktor resiko penyakit masih dapat menggunakan cara lain selain Diet Mediterania. Pemenuhan kebutuhan nutrisi masih menjadi PR (Pekerjaan Rumah) bagi masyarakat Indonesia yang menjadikan seblak, mie instan dan bakso sebagai makanan favorit, kebiasaan merokok yang masih meraja dan mager (malas gerak) nampak menjadi teman setia leyeh-leyeh.
Masyarakat Indonesia masih perlu pemenuhan nutrisi harian yang seimbang dan memperbaiki gaya hidup. Tidak merokok, mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi makanan yang mengandung zat kimia tambahan (pewarna, penguat rasa, pemanis buatan), tidur yang cukup dan olah raga secara teratur.
Semoga bermanfaat dan salam sehat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI