HMPV pada dewasa dapat berupa batuk, pilek, bersin, sakit tenggorokan, nyeri menelan, sakit kepala, demam dan kelelahan. Penderita dengan penyakit penyerta akan disarankan untuk rawat inap. Gejala yang terus menerus dan berat akan memperburuk keadaan seperti gagal jantung dan paru, kerusakan sistem saraf, menyebar ke saraf otak seperti encephalitis dan radang otak hingga perlu bantuan ventilator.
Kapan Harus ke Dokter?
Gejala akan merada setelah 2- 5 hari dan periksakan ke dokter jika lebih dari 2 minggu. Penderita dengan penyakit penyerta dan kronik segera periksakan ke dokter. Penderita dengan napas berbunyik ngiik.. ngiik..., napas pendek-pendek, tarikan napas berat, kondisi tubuh terus menurun dan lemah, anak-anak dengan gejala menyerupai flu, bayi dibawah 1 tahun yang sulit makan atau minum susu harus segera perikskan ke dokter.
Menurut penelitaian 5 dari 10 % infeksi HMPV menjalani rawat inap di Rumah Sakit adalah anak-anak. Menurut data, 16% darinya mengalami komplikasi serius  seperti pneumonia.
Diagnosis
Pemeriksaan fisik dan riwayat penyakit adalah tahap awal untuk lebih menjurus. Pemeriksaan swab hidung, mulut dan tenggorok dengan antigen dan PCR untuk mengecek virus. Â Jika kondisi berat mungkin akan dilakukan bronchoskopi dengan memasukkan tube dengan kamera di ujungnya melalui tenggorok untuk mengumpulkan sample cairan.
Pengobatan
Belum adanya pengobatan yang tepat, hanya mengobati gejala yang timbul. Memberikan obat sesuai gejala seperti penurun demam, mengurangi gejala pilek dengan dekongestan, penggunaan inhaler untuk membantu melegakan pernapasan dan batuk atau semprot hidung.
Pencegahan
Belum ada vaksin untuk HMPV. Berikut beberapa cara untuk melindungi diri agar terhindar dari infeksi:
1. Mengindari kontak penderita yang terpapar virus.