Sedangkan sampah anorganik dapat dijadikan pot dari barang bekas untuk menanam sayur, bagian dari penerapan 3R (Recycle, Reuse, Reduse).Â
Memilah sampah anorganik dan mengumpulkannya ke bank sampah juga dapat menghasilkan uang, seperti botol plastik, kaleng, kertas, kardus bahkan minyak jelantah.
3.Memperkecil lingkup pertemanan. Memilah kembali pertemanan atau persaudaraan yang berdampak negatif bagi diri sendiri.Â
Lingkungan yang negatif, seperti membicarakan orang lain, merencanakan hal untuk kepentingan sendiri tapi merugikan orang lain dan lainnya akan menyebabkan kita terbawa arus negatif.
4. Perbanyak waktu untuk menghargai diri sendiri. Memberi reward atau apresiasi kepada diri atas pencapaian, bisa berupa makanan, jajanan, hanya sekedar menonton drama korea atau bersantai sejenak menikmati secangkir teh hangat dari balkon selepas hujan.Â
Penghargaan atas diri akan membuat diri lebih relax, merasa dihargai dan disayang.
5. Putarlah musik santai atau easy listening. Musik jauh lebih memiliki dampak positif untuk neuron atau saraf otak dibandingkan dengan film.Â
Memutar musik pada kegiatan tertentu akan membuat lebih tenang, misalnya memasak, menyapu atau menulis artikel kompasiana dengan mendengarkan musik jazz akan membuat keadaan lebih tenang dan nyaman.
6. Minum air putih. Sesibuk apapun dan sebanyak apapun aktivitas hari ini, tetap penuhi kebutuhan harian akan air putih. Peningkatan stres dapat meningkatkan asam lambung . Minum air putih yang cukup dapat menetralkan kadar asam lambung.
7. Olah raga. Sempatkan olah raga walau hanya sekedar naik turun tangga, berjalan atau dengan sepeda statis.
8. Cukupi kebutuhan gula untuk menghindari stres berlebih. Kompasianer bisa mendapatkannya dari coklat, selain rasanya manis, coklat dapat menurunkan kadar stres.