Slow living sebenarnya sudah populer sejak pertengahan 2023, nampaknya hal ini terjadi karena keadaan paska pandemi. Slow living yang didominasi dengan ketenangan, kedamaian untuk meraih kebahagiaan.Â
Benarkah kehidupan yang jauh dari keramaian, hiruk pikuk dan "rush hour" seperti di perkotaan sulit untuk mewujudkan slow living?Â
Beberapa belas tahun yang lalu nampaknya sulit slow living di perkotaan  bahkan hampir tidak mungkin. Seiring dengan perubahan kita dapat menciptakan slow living dimanapun kita berada.
Bukan saja arti dari slow living yang harus kita pahami, tapi yang terpenting bagaimana kita menciptakan keadaan atau bahkan merubah kondisi saat ini menjadi slow living demi kebahagiaan. Slow living memang pada dasarnya sangat mudah dan wajar terwujud di daerah atau pedesaan.Â
Perdesaan atau kota kecil memang tidak sesibuk ibukota, udaranya pun masih sedikit tercemar polusi, tidak dikejar waktu dan tuntutan kebutuhan hidup.
Apakah kita harus mencari kota atau daerah yang dapat membuat kita slow living? Dapatkah kita slow living di tempat kita saat ini? Kita dapat menciptakan slow living dimanapun kita berada.Â
Tidak memungkinkan dengan kondisi lansia harus berpindah dari kota ke pedesaan menjalani slow living. Terkadang lansia memerlukan pendampingan. Pekerja di perkotaan slow living di ibukota banyak yang meyakini sangat sulit.
Kunci Slow Living
Kunci slow living dimanapun kita berada, terutama di ibukota adalah kesadaran atau mundfulness.Â