Mohon tunggu...
dr HelgaYolanda
dr HelgaYolanda Mohon Tunggu... Dokter - Medical Doctor

Follow, Komen dan Like ya.. Aktivis pendidikan anak| Mompreneur, Owner Brand Skincare|Batik enterpreneur| Founder a Preschool and Kindergarten| Certified Counselling Child and Adolescents| Certified Early Childhood and Care Education| Certified Hypnosis and Hypnotherapist| Certified Professional Fengshui Master| Certified Tarot Card Reading Masterclass

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jompo Dini, Penurunan Kesehatan Warga Kota Satelit

13 Desember 2024   17:14 Diperbarui: 15 Desember 2024   16:16 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita warga Kota Satelit yang mayoritas mengalami perubahan yang sangat menohok dan nyata. Kota Satelit kota yang aktif dan produktif, tentunya memiliki warga pekerja keras yang dewasa ini didominasi oleh kebutuhan. 

Kebutuhan akan vitamin D, yaitu "duit" dan C, yaitu "cash", yang mengharuskan warga Kota Satelit berkelahi dengan waktu. 

Demi sebuah impian yang kerap menganggu tidur, tak sedikit diantara mereka tak sempat nikmati hidup. Mereka bak dipaksa pecahkan karang, lemas jari terkepal. 

Warga Kota Satelit yang wajahnya remaja, moodnya balita dan pinggangnya lansia, mereka memasuki level remaja jompo. 

Mereka harus bangun pagi-pagi buta bersiap untuk ke kantor dengan waktu tempuh rumah ke kantor 2 jam dengan kendaraan umum, artinya pulang pergi mereka harus menghabiskan waktu 4 jam dari 24 jam di perjalanan. 

Tiba di rumah mandinya saja saat lewat maghrib, ditambah pekerjaan lainnya dan tanggungjawab lainnya setiba di rumah hingga tidur larut malam.

Ilustrasi Gambar : Kehidupan Warga Kota Satelit. Sumber Gambar : pexel.com/Mizuno K
Ilustrasi Gambar : Kehidupan Warga Kota Satelit. Sumber Gambar : pexel.com/Mizuno K

Tak jarang mereka sendiri bingung akan kondisi yang sedang mereka alami. Mereka merasa sebelumnya badan terasa kuat seperti tiang cor-coran, jarang sakit. Tapi belakangan ini mereka merasa badannya seperti kerupuk yang tersiram air. 

Gejala

Keluhan yang paling sering dari cerita warga Kota Setelit diantaranya adalah sering mengeluh badan sakit, sebentar-bentar rasanya badan sakit, sering pusing atau puyeng, sakit kepala, andai dihitung sepertinya dua hari sekali sakit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun