Mohon tunggu...
dr HelgaYolanda
dr HelgaYolanda Mohon Tunggu... Dokter - Medical Doctor

Follow, Komen dan Like ya.. Aktivis pendidikan anak| Mompreneur, Owner Brand Skincare|Batik enterpreneur| Founder a Preschool and Kindergarten| Certified Counselling Child and Adolescents| Certified Early Childhood and Care Education| Certified Hypnosis and Hypnotherapist| Certified Professional Fengshui Master| Certified Tarot Card Reading Masterclass

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Religi Klenteng Pulau Jawa

10 Desember 2024   20:13 Diperbarui: 10 Desember 2024   20:13 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Kelenteng Welahan. Sumber Gambar: daftar.co/tempat wisata di jepara

Karena hari belum terlalu siang, kita lanjutkan perjalanan ke Jepara menuju klenteng Welahan.  Kenteng welehan terdapat di daerah welahan, jl. pasar gang pinggir no. 4. Perjalananya cukup ke arah daerah yang dalam dan melalui jalan kecil memakan waktu 1.5 jam. Klenteng Welahan dengan altar utama Kong co Hian Thien Sang Tee ini cukup  khas dengan bangunan berbentuk hulu besar sebagai tempat pembakaran kertas sembahyang. Lingkungannya cukup asri dan sejuk karena letaknya memang agak jauh dari perkotaan. Kita masih dapat menemukan pekerja pabrik dengan jumlah cukup banyak yang berangkat kerja menggunakan sepeda ontel bersama-sama dengan senang hati. Klenteng ini merupakan kelenteng tertua di Indonesia. Klenteng juga menyediakan kamar atau tempat untuk menginap umat yang ingin bermalam. Karena hari sudah siang, maka saatnya makan siang, beberapa kuliner khas seperti rengkot buyut restoran atau Maribu resto. 

Gambar : Kelenteng Welahan. Sumber Gambar: daftar.co/tempat wisata di jepara
Gambar : Kelenteng Welahan. Sumber Gambar: daftar.co/tempat wisata di jepara

Kita lanjutkan perjalanan ke Kudus menempuh waktu 30-60 menit, klenteng  Hok Hien Bio jl. A. Yani no.10. Klenteng dengan altar utama Kongco Hok Tek Ceng Sing. Klenteng ini cukup sederhana dengan bangunan kontemporer khas kelenteng yang tidak megah. 

Setelahnya hari sudah sore, kita segera lanjutkan perjalanan ke Jogjakarta melalui tol Semarang -Solo. Perjalanan cukup jauh memakan  waktu 4 jam. Setiba di Jogja kita beristirahat di penginapan karena hari sudah malam. Keesokannya kita melanjutkan perjalanan kembali menuju klenteng Poncowinatan di belakang pasar Kranggan jl. Poncowinatan. Klenteng dengan bangunan khas dan belum dimodernisasi ini dengan altar utama Kongco Kwan Tee Kiong. Selain beribadah kita juga dapat menikmati wisata alami pasar Kranggan yang sederhana.

Gambar : Kelenteng Poncowinatan. Sumber Gambar : yogyakarta.kompas.com/read
Gambar : Kelenteng Poncowinatan. Sumber Gambar : yogyakarta.kompas.com/read

Karena masih tersisa waktu yang cukup, kita dapat berkeliling kota Jojakarta. Berkeliling ke pasar Bringharjo pusat batik di Jogja, menuju kaliurang yang sejuk  dan berkunjung ke museum pribadi Ullen sentalu. Jangan lupa untuk membeli makanan khas Jogja bakpia pathok sebelum melanjutkan perjalanan memasuki ruas tol.

Kita akan melanjutkan perjalanan menuju Surabaya melalui ruas tol Solo-Ngawi, ruas tol Ngawi- Kertosono, Ruas tol Kertosono - Mojokerto dan terakhir ruas tol Mojokerto- Suarabaya, memakan waktu 4-5 jam. Setiba di Surabaya kita menuju penginapan dan wisata kuliner khas Surabaya. Makanan khas Surabaya seperti soto ayam, soto daging dan rawon dapat kita temui di warung tenda pinggir jalan. Untuk kelas yang cukup meroggoh kocek bisa mengunjungi Depot Bu Rudi. Makanan khas Surabaya lainnya yaitu rujak cingur dan tahu campur.

Gambar : Klenteng Kenjeran. Sumber Gambar : strawberryrollcake.com 
Gambar : Klenteng Kenjeran. Sumber Gambar : strawberryrollcake.com 

Setelah beristirahat esok harinya kita menuju klenteng Kenjeran yang terdapat di tepi pantai Kenjeran Surabaya atau Sanggar Agung. Klenteng dengan altar utama Dewi Kwan Im ini memiliki patung Dewi Kwan Im setinggi 20 meter di tepi pantai.  Dalam komplek ini kita dapat menjumpai pagoda Tian Ti dan rupang She Mien Fo dan beberapa bangunan khas Buddha Thailand di sekitarnya.

Selanjutnya kita akan melanjutkan perjalanan menuju klenteng Mbah Ratu di jalan Demak, Surabaya. Konon cerita Mbah Ratu terkait dengan Laksamana Cheng Ho yang kapalnya hancur di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Klenteng ini terkenal dengan sebutan klenteng demak, dengan altar utama  Kongco Sam Po Thay Djin.

Selanjutnya kita akan menuju kota Sidoarjo yang ditempuh 1 jam dari Surabaya. Klenteng Tjong Hok Kiong di jl. Hang Tuah No. 32 dengan altar utama Makco atau Dewi Samudera atau Thian Siang Seng Bo. Klenteng yang dulu kerap banjir karena depannya adalah sungai kini sudah modernisasi dengan beberapa peninggalan khas, seperti patung orang tua yang sedang memancing, putri yang berdiri membawa kipas dan bangunan khas ruang untuk pertunjukan wayang potehi. Wayang Potehi adalah pertunjukan seni boneka menyerupai wayang golek dengan dalang yang menyuarakan cerita dan lakon masing-masing tokoh. Cerita paling tua adalah Si Jin Kui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun