Menyenangkan menjadi peneliti, kita dapat terjun ke lapangan berkunjung dan bertemu dengan orang-orang yang mungkin selama ini jarang bertemu dengan kita. Dari kerendahan hati mereka yang mau menjadi sumber data demi keberhasilan penelitian kita, kita belajar untuk mendengar " we listen, we don't judge".
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, penelitian ini sudah banyak dikembangkan dan diterapkan pada anak-anak. Dengan penelitian anak belajar memecahkan sebuah masalah dan berpikir kritis.
Hal ini sangat baik karena melatih kemampuan 4C pada anak, yaitu Critical Thinking, Creative, Cognitive dan Communicative. Maka dari itu anak sekolah dasar mulai mempelajari hal ini, membuat penelitian, mempraktekan dan mempresentasikan.
Beberapa program pada pendidikan sekolah dasar , seperti STEAM (Science, Technology, Engineer, Art dan Mathematics) mulai dari eksperimen kecil tentang gaya atau energi. Anak mulai tertarik dengan berbagai eksperimen, mulai mengungkap mengapa dan bagaimana suatu hal terjadi.Â
Contoh lain ekperimen terbentuknya volcano, letusan gunung berapi yang dipraktikkan dengan campuran cuka dan soda kue akan terbentuk buih yang menjulang menyerupai lava gunung berapi.Â
Penggunaan dinamo dengan kita putar roda atau penggerak, lalju hubungkan dinamo dengan bohlam lampu, ketika penggerak diputar secara teratur maka lampu akan menyala. Membuktikan bahwa terjadi perubahan  energi gerak menjadi energi listrik.
Anak-anak usia sekolah dasar belajar menjadi scientist cilik, mereka pasti sangat senang dan bersemangat melakukan penelitian-penelitian kecil seperti ini.Â
Tentunya ketika mereka di jenjang pendidikan yang lebih tinggi, mereka sudah terbiasa jadi peneliti. Saat musim liburan seperti ini banyak kelas liburan untuk mengisi waktu liburan anak dengan  jadi peneliti. Â
Jadi Peneliti Tak Terbatas Usia