Mohon tunggu...
dr HelgaYolanda
dr HelgaYolanda Mohon Tunggu... Dokter - Medical Doctor

Follow, Komen dan Like ya.. Aktivis pendidikan anak| Mompreneur, Owner Brand Skincare|Batik enterpreneur| Founder a Preschool and Kindergarten| Certified Counselling Child and Adolescents| Certified Early Childhood and Care Education| Certified Hypnosis and Hypnotherapist| Certified Professional Fengshui Master| Certified Tarot Card Reading Masterclass

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Play Victim yang Parkir Sembarangan, yang Membuat Laporan

17 November 2024   21:59 Diperbarui: 18 November 2024   12:32 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Desain carport minimalis modern. (Sumber: Spanmor_ via kompas.com)

Cerita nyata di kompleks mobil parkir sembarangan di depan pintu pagar rumah orang lain. Selain hal fisik garasi (sudah) penuh, penuh akan mobil atau dikosongkan atau untuk peruntukkan yang tidak sebagaimana mestinya. Karakter seseorang sangat perlu dijadikan pertimbangan. 

Sebut saja Pak Joko, hari tertentu beberapa kali dalam seminggu dan rutin ada mobil parkir sembarangan depan pintu pagar Pak Joko, awalnya Pak Joko hanya memaklumi ketika si sopir wanita ini turun dari mobil tanpa senyum ataupun memandang wajah Pak Joko. Dan terjadi selama beberapa bulan, Pak Joko memang tidak tinggal dirumah tersebut karena sedang di renovasi. 

Setiap pagi Pak Joko selalu ke rumah itu bersama tukangnya karena rumah sedang dalam renovasi. Renovasi pastinya depan rumah Pak Joko banyak kayu-kayu kaso berpaku dan puing-puing lainnya keperluan renovasi mengganti atap kayu dengan baja ringan. 

Adakalanya juga Pak Joko membeli bahan keperluan bangunan. Jika diperhatikan mobil parkir sembarangan ini berdurasi 2 - 3 jam, selama 2 hari dalam seminggu. Pak Joko memaklumi mungkin saja pemilik mobil itu ibu-ibu sekitar tapi sepertinya tidak kenal. 

Gambar : Parkir Sembarangan di depan pintu pagar rumah orang lain.  Sumber Gambar: dokumentasi pribadi.
Gambar : Parkir Sembarangan di depan pintu pagar rumah orang lain.  Sumber Gambar: dokumentasi pribadi.

Selang satu minggu mobil ini tidak lagi parkir depan rumah Pak Joko yang sedang direnovasi. Bagai jatuh ketimpa tangga, di rumah yang saat ini Pak Joko tinggali sementara, di datangi sekelompok pihak dan petugas keamanan kompleks. 

Pihak yang terdiri dari beberapa orang ini adalah pihak berwenang dari satuan sektor setempat. Pihak berwenang mengutarakan sambangnya perihal bersilahturami sambil menanyakan apakah mengetahui mobil yang di parkir di depan rumah Pak Joko? Apakah ada pihak pemilik rumah (Pak Joko) yang tidak senang dengan mobil itu lalu "ngempesin" ban mobil? 

Lucunya lagi pihak berwenang tidak mengetahui nama pemilik rumah (Pak Joko), pihak berwenang berkali-kali menanyakan nama pemilik rumah dan identitas lainnya, juga meminta bukti bahwa Pak Joko tidak terlibat dengan ban kempes. Ternyata, sebelumnya rumah yang sedang di renovasi milik Pak Joko sudah digerudug oleh sekelompok orang "titipan" dan pihak berwenang jam 08.00 pagi.

Gambar : Parkir memenuhi dua lajur. Sumber gambar: Dokumen Pribadi
Gambar : Parkir memenuhi dua lajur. Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Singkat cerita, pemilik mobil yang parkir sembarangan di depan rumah Pak Joko mengalami kempes ban. Mencurigai Pak Joko selaku pemilik rumah yang melakukan tindakan kempes ban. Pihak berwenang yang seharusnya membawa bukti saat menggerudug rumah Pak Joko. 

Bukan meminta bukti dan menginterogasi. Bagaimana aturan dapat ditegakkan jika karakter orang yang parkir sembarangan lalu mengalami kempes ban malah melaporkan si pemilik rumah yang mana depan rumahnya diparkiri sembarangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun