Mohon tunggu...
Hamidullah_Mahmud
Hamidullah_Mahmud Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

tenaga pengajar dengan hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Iman dan Amal dalam Al-Quran

1 Juni 2023   23:19 Diperbarui: 1 Juni 2023   23:21 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IMAN DAN AMAL

Sebagai agama yang sempurna, Islam sangat memperhatikan bukan hanya hal-hal yang berhubungan dengan Allah SWT secara vertikal, tetapi juga yang berhubungan dengan sesama manusia secara horizontal. Hal ini terlihat dari doktrin iman dan amal saleh.

Kedua konsep ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena apabila salah satu dari keduanya tiada maka kesempurnaan dari salah satunya akan berkurang. Iman tanpa amal itu hampa sedangkan amal tanpa iman itu percuma. Iman adalah fondasi sedangkan amal adalah implementasi.

Kesatuan konsep iman dan amal ini tergambar dari ayat-ayat Alquran. Di dalam Alquran, Allah SWT sering kali menggandengkan kata iman dengan amal saleh. yang jika kita telusuri maka tidak kurang dari 50 ayat dalam al-quran menggandeng kata iman dana mal sholeh.

seperti firman Allah swt yang berbunyi:

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS. al-Ashr: 1-3)

atau firmanya dalam QS. al-Thin: 6 :

 kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Maka, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya. dan lain sebagainya.

sehingga karena Begitu seringnya kata iman dan mal sholeh digandengkan memberi berberapa isyarat pada kita yang membacanya:

Pertama:  bahwa orang beriman harus/wajib beramal sholeh.,

Mengukur keimanan seseorang bukanlah perkara yang mudah sebab keimanan menyangkut masalah hati, hati seseorang siapa yang tahu, kecuali Allah swt.

Namun paling tidak banyaknya amal sholeh yang dilakukan sesorang dapat menjadi tolak ukur seberapa tebal dan tipis iman.

seperti contoh ketika kita melihat sosok yang gemar ibadah, bersedekah, berinfak, membaca al-quran, berpuasa paling tidak kita akan berkata kuat atau tebal sekali imannya. semakin banyak amal yang dilakukan makan akan semakin positif penilaian orang terhadap imannya. oleh karena itu melalui penggandengan iman dan amal sebetulnya ada pesan bahwa orang beriman harus/wajib beramal sholeh. Jika beramal sholeh adalah salah satu kewajiban orang yang mengaku beriman, maka tidak sepatutnya amal tersebut dibangga-banggakan, kenapa? sebab ia kewajiban. sebaliknya malah justru terlihat aneh jika mengaku beriman namun masih berzina, mabuk, berjudi, mencuri, korupsi, zholim dan lain sebagainya.

rasul bersabda:

: :

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dia berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidaklah beriman seorang pezina ketika ia sedang berzina. Tidaklah beriman seorang pencuri ketika ia sedang mencuri. Tidaklah beriman seorang peminum khamar ketika ia sedang meminum khamar. Namun taubat terbuka setelah itu". [HR. Bukhari, Muslim]

 

Kedua, Dasar amal haruslah iman.

Banyak orang yang kelihatan berbuat baik, padahal ia tak beriman. Ia banyak beramal, tapi hal yang dilakukannya tidak berlandaskan iman.

Padahal, Allah telah menegaskan dalam Alquran bahwasanya amal seseorang menjadi sia-sia jika mempersekutukan Allah dengan yang lain, Allah swt berfirman dalam QS al-An'am: 88.

Demikian itu petunjuk Allah. Dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, pasti sia-sialah amal yang telah mereka kerjakan

Karena itu, dalam beramal kita mem butuhkan iman agar amal saleh tidak sia-sia dan diterima oleh Allah swt.

Ketiga: Iman tidak cukup dalam hati tapi harus diwujudkan dalam bentuk perbuatan atau tindakan nyata.

sebagaimana di sampaikan di atas bahwa Iman tanpa amal itu hampa sedangkan amal tanpa iman itu percuma. Iman adalah fondasi sedangkan amal adalah implementasi. oleh Karen itu dalam definisinya iman adalah:

iman adalah pembenaran dengan hati, dan ikrar dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota tubuh

.

maksud: 'Iman itu berupa pembenaran hati' artinya hati menerima semua ajaran yang dibawa oleh Rasul shallallahu 'alahi wa sallam. 'Pengakuan dengan lisan' artinya mengucapkan dua kalimat syahadat 'asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah'. Sedangkan 'perbuatan dengan anggota badan' artinya amal hati yang berupa keyakinan-keyakinan dan beramal dengan anggota badan yang lainnya dengan melakukan ibadah-ibadah sesuai dengan kemampuannya.

lalu berkata imam al-Ajuri ulama bermazhad al-syafii


"Seseorang tidak menjadi mu'min (beriman) kecuali terkumpul padanya tiga hal tersebut."

 

Adapun yang keempat, kenapa kata iman selalu bergandengan dengan amal, mengudung isyarat agar kita menjaga keseimbangan hubungan vertical kepada Allah melalui ibadah, dan hubungan horizontal kepada sesame manusia.

Dalam sebuah hadis, Nabi SAW bersabda:

: . [ ]

 "Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya" (HR Bukhari dan Muslim).

Hadis ini dengan jelas memperlihatkan bahwa ada hubungan sebab-akibat antara iman dan amal. Apabila seseorang memiliki keimanan (kepada Allah dan hari kiamat) maka hendaklah ia beramal shaleh, yang dalam hal ini hendaklah ia berbuat baik kepada tetengganya, memuliakan tamunya, dan berkata baik atau diam.

Doktrin iman dan amal shaleh ini juga mencerminkan bahwa Islam bukan hanya mementingkan urusan pribadi (keshalehan individual) tetapi juga sangat peduli dengan urusan sosial (keshalehan sosial). Seorang manusia sempurna (insan kamil) adalah manusia yang teguh imannya dan banyak amal salehnya.

Itulah empat isyarat kenapa kerap kata iman dan amal dalam al-quran bergandengan: Pertama: orang beriman harus/wajib beramal sholeh, Kedua: Dasar beramal haruslah iman, Ketiga: Iman tidak cukup dalam hati tapi harus diwujudkan dalam bentuk perbuatan. dan Keempat, menjaga kesimbangan hubungan vertical yang diwujudkan dengan kesholehan individual (ibadah) dan hubungan horizontal, yang diwujudkan dengan kesholehan social.

KESIMPULAN: Islam ada agama sempurna agama yang menyatukan konsep iman dana mal atau  ketuhanan dan kemanusiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun