LIMA KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN
Â
Alhamdulillah setelah penantian 11 bulan lamanya, saat ini kita telah berada di bulan yang  kita nantikan tersebut yakni bulan suci Ramadhan.
Pernahkah kita merenung dan berpikir jika seandainya ramadhan ini adalah ramadhan terakhir yang Allah taqdirkan buat kita, maka apa yang akan kita lakukan?
Seseorang yang tahu kalau ramadhan ini adalah ramadhan terakhir, pastin dia tidak akan rela waktunya terbuang percuma tanpa kebaikan didalamnya walau hanya sedetik. Bertekad Menjadikan ramadhannya kali ini menjadi ramadhan terbaik dan berkualitas dari sebelum-sebelumnya.
Menyangkut ketuamaan bulan ini banyak hadis yang menjelaskannya diantara hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, al-Bazzar dan al-Baihaqi dari Jabir r.a. Nabi -Shollallahu 'alaihi wasallam- bersabda,
:
"Telah diberikan kepada umatku di bulan Ramadhan lima perkara yang belum pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelumku,
Â
Perkara yang pertama:
Adapun yang pertama: Apabila datang awal Bulan Ramadhan maka Allah memandang mereka dengan pandang Rahmat dan barangsiapa yang dipandang Allah dengan Rahmad dia tidak akan diazab setelah itu selama-lamanya.
 Bulan Ramdhan disebut dengan Bulan Rahmat, Bulan Ramadhan juga disebut dengan Bulan Maghfirah, siapa yang puasa dan memelihara puasanya dari perkara-perkara yang dapat merusaknya akan diberikan oleh Allah pahalanya yang tidak diketahui oleh seorangpun, dalam hadis qudsi dinyatakan :
"Puasa adalah untukku dan akulah yang akan membalasnya"
Ummat Nabi Muhammad saw. Yang berada Pada awal bulan Ramadhan akan dipandang oleh Allah dengan pandangan yang penuh Rahmat, pandangan yang penuh dengan kasih sayang dan cintga. Siapa yang dipandang oleh Allah dengan pandangan kasih sayang dia tidak akan di azab oleh Allah swt. Orang yang bebas dari azab berarti ia terbebas pula dari noda dan dosa dan insyaAllah akan mengakiri hidupnya dengan husnul khotimah.
Sebagai dalam kehidupan nyata bahwa jika seseorang memandang orang lain dengan pandangan cinta, maka ia akan memberikan segalanya kepada orang tersebut, memaafkan segala kesalahannya, bahkan tak jarangan membebaskan hutang yang dicintainya.
Namun demikian, agar  mendapatkan pandangan cinta ini  maka salah satu jalanya adalah melaksanakan puasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharap ridho Allah SWT, rasulullah bersabda:
( )
Barangsiapa yang puasa Ramadhan penuh dengan keimanan dan perhitungan/intropeksi diri maka diampuni Allah dosanya yang lalu dan yang akan datang ( HR. Ahmadh )
Perkara yang kedua:
: Â
Adapun yang kedua: Bau Mulut orang yang puasa lebih harum disisi Allah daripada bau minyak kesturii
Kelebihan Ummat Nabi Muhammad Saw. Yang kedua adalah bau mulutnya ketika melaksanakan puasa, dalam pandangan Allah lebih wangi daripada kesturi. Perlu diketahui sesungguhnya Bau mulut muncul karena perut orang yang berpuasa kosong dari makanan. secara umum bau ini dibenci oleh manusia, tetapi disisi Allah (menurut bunyi hadis di atas) lebih harum dari minyak kesturi, kenapa? Sebab bau mulut orang yang berpuasa, merupakan atsar/bekas dari ibadah kepada Allah SWT.Â
Dan Segala sesuatu yang mucul karena pengaruh ibadah atau ketaatan kepada Allah maka Allah akan mencintainya dan akan menggantinya dengan yang lebih baik. Contoh lain: sebagaimana bekas darah orang yang mati syahid fisabilillah. Begitu juga pakaian yang kumal dan berdebu bagi sorang yang menunaikan haji. Keduanya menjadi mulia sebab melekat padanya tanda-tanda ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.
Perkara yang ketiga:
:
Ketiga: Malaikat beristigfar memohonkan ampun siang dan malam bagi orang yang puasa sampai berbuka.
Malaikat adalah makluk yang mulia, mereka tidak pernah bermaksiat kepada Allah dan senantiasa patuh terehadap perintah-Nya. Dalam alquran disebutkan karakter malaikat di antaranya:
[:]
"dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (al-Tahrim: 6)
Ketika Allah mengizinkan para malaikat beristigfar/memohonkan ampun untuk orang yang berpuasa. Maka hal ini membuktikan bahwa orang-orang yang berpuasa dimuliakan. Istigfar selain permohonan ampun dapat bermakna memohon magfirah yaitu ditutupi dosa dunia dan akherat  dan diampuni darinya. Disebabkan  setiap manusia memiliki salah dan sering malukan kesalahan di luar batas, maka mereka sangat membutuhkan magfiroh dari malaikat ini.
Perkara yang keempat:
: :
Keempat, Allah menyuruh syurga supaya bersiap-sedia dengan berkata kepadanya; "Bersiaplah kamu dan berhiaslah untuk hamba-hambaKu. Mereka hampir datang (memasukimu) untuk beristirehat dari kepayahan dunia menuju ke rumahKu dan kemuliaanKu".
Melihat bentuk perintah Allah agar surga berhias diri, maka tidak ada kesan lain yang kita tangkap selain orang-orang yang berpuasa memiliki kedudukan yang tinggi, tempat terbaik, kenikmatan yang tiada henti bahkan kehadirannya sangat dinanti.
Puasa bagi sebagian orang adalah saat yang sulit, sebab rasa lapar haus yang ditahannya. Sebaliknya bagi sebagian yang lain ini adalah saat menyenangkannya sebab limpahan anugrah, magfirah yang tersedia. Ramadhan betapun sulit atau mengasikkan tetap saja ramadhan adalah hari-hari yang berbilang, yang dalam bahasa al-Qura'an sering disebut dengan  "ayym ma'ddt" (beberapa hari yang tertentu) hari-hari yang terbatas 30 atau 29 hari.
Artinya walau ia adalah bulan penuh berkah segala pahala dilipatgandakan namun cepat atau lambat ia akan berakhir. Baik kesempatan itu kita gunakan untuk ketaatan maupun maksiat ia akan berakhir. Bagi yang memanfaatkan waktunya dengan baik (baca al-Quran, qiyam lail, sedekah, dll) maka baginya tempat terbaik, dimana Allah memerintahkan tempat tersebut (surga) menghiasi diri untuk di tempati hamba-Nya yang sholih.
dalam sabdanya yang lain Rasulullah tegaskan:
"Wahai orang yang menginginkan kebaikan kemarilah. Wahai orang-orang yang menginginkan kejelekan tahanlah."
Artinya bersegeralah dalam melakukan kebaikan di bulan Ramadhan dan tinggalkanlah aneka kejahatan di bulan ini agar kelak menjadi penghuni surga yang dijanjikan.
Â
Perkara yang kelima:
: : : .
Kelima: "Pada akhir malam bulan Ramadhan, Allah mengampuni dosa semua mereka. Seorang lelaki dari sahabat bertanya; 'Adakah malam itu lailatul Qadar?'. Jawab Rasulullah; 'Tidak. Apakah engkau tidak melihat kepada pekerja-pekerja yang bekerja. Apabila mereka telah selesai dari pekerjaan mereka, akan disempurnakanlah upah-upah bagi mereka".
Jadi dapat dikatakan selain upah pahala yang berlipat ganda bagi yang berpuasa juga upah terampuninya dosa dan kesalahan, tentu hal ini hanya akan terjadi jika ia melakukan puasa dengan iman dan hanya mengharap ridho Allaha SWT.
Demikianlah lima kebaikan yang Allah anugrahkan pada umat nabi Muhammad di bulan ramadhan ini yang IA tidak berikan pada umat-umat sebelumnya yang perlu kita ketahui. Semoga kita diberikan untuk dapat meraihnya, amin. Â
"Pesan orang tua jangan diabaikan
Nanti kita bisa kuwalat
Bulan puasa penuh dengan kebaikan
Sayang jika dilewat"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H