Tidak ada catatan pastinya ke mana beliau dibawa oleh Penjajah Jepang. Dalam buku "Monumen Perjuangan Daerah Kalimantan Barat" dijelaskan bahwa pada zaman Penjajahan Jepang, tiap malam hari dilakukan penangkapan terhadap orang-orang yang kemudian diangkut dengan truk keluar kota (Lindsey, T, 2005). Kepala mereka diselubungi dengan kain hitam atau dalam istilah daerah disebut sungkup, disungkup dan kemudian dibunuh (Djamhari, SA, 1987). Â Pembunuhan dilakukan di beberapa tempat antara lain di Mandor, Sungai Durian, Pontianak dan Ketapang. Pembunuhan besar-besaran terjadi pada tanggal 28 Juni 1944. Beliau pun menjadi korban kekejaman Jepang antara tahun 1943-1944 bersama-sama ribuan penduduk Kalimantan Barat dari berbagai profesi mulai dari dokter, pengacara, jurnalis,guru, cendekiawan, pemimpin politik sampai pengusaha beserta keluarganya serta berbagai suku dan etnis antara lain Melayu, Dayak, Tionghoa, Jawa, Batak, dan Madura (Lindsey, T, 2005; Barbara Crossette, 1987). Akibat kekejaman Jepang pada tahun 1943-1944, Kalimantan Barat kehilangan satu generasi emasnya. Adik kandung nenek penulis juga menjadi salah satu korban penjajahan Jepang antara tahun 1943-1944 yang namanya (Tan A Tjui) tertulis dalam Makam Juang Korban Pembunuhan Jepang di Ketapang, Kalimantan Barat (Liem, SY, 2021).
Untuk mengingat jasa dokter Agoesdjam, maka namanya diabadikan sebagai nama RSUD di Ketapang. RSUD dr. Agoesdjam mendapatkan izin penetapan pendirian nomor: 44/1164/KESRA, tanggal 16 Juli 1984. Rumah Sakit Daerah Ketapang sebelumnya berada di Jalan Dokter Sutomo No.65, dekat Simpang Lima Ketapang. Terkait Simpang Lima, warga Ketapang tentu tahu nama jalannya di sekitarnya, namun belum banyak yang menyadari bahwa 3 dari 5 nama jalan di Simpang Lima adalah nama dokter yakni dr. Sutomo (temannya dr. Agusjam), dr. Suharso (menantu dr. Agusjam), dan dr. Setia Budi (pahlawan nasional). Maka tanggal 16 Juli diperingati sebagai hari ulang tahun RSUD dr. Agoesdjam. Sedangkan tanggal lahir sosok dokter Agoesdjam adalah 28 Januari (1888).
Selama 39 tahun RSUD dr. Agoesdjam berdiri, telah tercatat 15 orang yang pernah menjabat menjadi Direktur atau Kepala RSUD dr. Agoesdjam seperti yang tertera pada tabel di bawah ini:
Demikianlah riwayat hidup dr. Agoesdjam, teman dr. Soetomo dan riwayat singkat RSUD dr. Agoesdjam. Â Semoga kita generasi penerus bangsa senantiasa mengingat jasa dr. Agoesdjam dan para pendahulu kita yang telah berjuang demi bangsa dan negara serta kemajuan RSUD dr. Agoesdjam. Mari kita lanjutkan perjuangan para pendahulu kita ini.
Selamat Hari Ulang Tahun RSUD dr. Agoesdjam ke-39. Salam Paripurna!
Ketapang, 16 Juli 2023