Mohon tunggu...
Pandapotan Silalahi
Pandapotan Silalahi Mohon Tunggu... Editor - Peminat masalah-masalah sosial, politik dan perkotaan. Anak dari Maringan Silalahi (alm) mantan koresponden Harian Ekonomi NERACA di Pematangsiantar-Simalungun (Sumut).

melihat situasi dan menuliskan situasi itu

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kami Warga Sumut Punya Gubernur yang Aduhai

27 September 2018   00:09 Diperbarui: 27 September 2018   12:59 1820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah kasus tanya jawab dengan wartawan viral di media sosial dan menjadi trending topik di twitter, lagi-lagi Edy Rahmayadi kembali mendapat gelar dari netizen.

Kalimatnya yang berbunyi  ''Apa urusah Anda menanyakan itu?'' dan ''Bukan hak Anda juga bertanya kepada saya'' ini pun sering diplesetkan dengan aneka kalimat yang mengundang tawa.

Undang Pemimpin Redaksi dan Pemilik Media

Entah ada hubungannya atau tidak, Selasa (25/9/2018) Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi tiba-tiba mengundang seluruh Pemimpin Redaksi dan pemilik media massa ke kantor Gubernur. Di sana, Edy Rahmayadi, sebagai gubernur (red, bukan Ketua Umum PSSI) meminta agar media massa turut memberitakan hal-hal positif untuk pembangunan daerah Sumatera Utara.

Terkait penampilannya yang bersuara keras, Edy Rahmayadi minta masyarakat jangan sepenuhnya menyalahkan dirinya.

''Kalau suara saya keras jangan salahkan saya. Begitulah tipikal saya dalam berbicara. Saya bukan arogan. Salahkan emak saya kalau cara bicara dan tutur kata saya seperti ini!"

Nah, dari sejumlah rentetan persoalan yang terjadi hingga membuat nama Edy Rahmayadi mendadak tenar, apalagi semuanya terjadi dalam kurun waktu tak begitu lama, menjadikan sosok Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumut yang aduhai.

Terlepas latarbelakangnya sebagai seorang tentara, tapi sejatinya begitulah kepribadiannya, sesuai pengakuannya di hadapan para Pemimpin Redaksi yang diundangnya ke kantor Gubernur. 

Mungkin dengan rentetan persoalan dalam sebulan ini, dapat dijadikan sebagai pelajaran baru yang berharga. Ya, pelajaran kesadaran, sadar bahwa kini dirinya kini bukan seorang tentara, melainkan masyarakat sipil. Jadi, Edy Rahmayadi masih punya waktu untuk belajar, apalagi duduk sebagai Gubernur Sumatera Utara pun masih terbilang seumur jagung, bisa dihitung dengan jari.

Tapi jika ke depan, Edy Rahmayadi tidak bisa mengubah style, karakter, penampilan dan tipikalnya, itu jugalah yang membuat dirinya benar-benar sebagai Gubernur Sumut yang aduhai. Semakin aduhai, karena Edy Rahmayadi masuk dalam kategori 'gubernur langka' di Indonesia. Semoga! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun