Sinar matahari menyeruak dengan hangat pagi itu seolah menandakan kesiapannya menghantarkan tim PT Pertamina Patra Niaga DPPU Adi Sumarmo menuju Balai TAHURA KGPPA Mangkunagoro I. Ditemani hangat dan sinar matahari kala itu, perjalanan darat dari lokasi kantor operasional PT Pertamina Patra Niaga DPPU Adi Sumarmo yang berada di Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali menuju ke Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar menempuh waktu sekitar 2 jam.
Meski harus menempuh waktu selama 2 jam, hal tersebut sama sekali bukan masalah. Karena, sepanjang perjalanan bukan lagi hiruk pikuk perkotaan padat yang terlintas didepan mata melainkan panorama indah pepohonan, burung- burung, serta visual Gunung Lawu yang hijau seketika membinar mata.
Gunung Lawu yang dikenal sebagai gunung berapi non-aktif tersebut berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan termasuk salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut (mdpl). Lokasi Gunung Lawu sendiri tercatat berada di tiga wilayah kabupaten diantaranya Kabupaten Karanganyar bagian Jawa Tengah, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan bagian Jawa Timur. Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah tersebut yang menjadi lokasi dari Kawasan Balai TAHURA KGPAA Mangkunagoro I tepatnya berada di Desa Berjo, Kec. Ngargoyoso, Kab. Karanganyar gugusan dari pegunungan Lawu. Kawasan inipun juga difungsikan menjadi konservasi keanekaragaman hayati. Berbagai flora dan fauna yang ada membuat siapapun ingin berkunjung.
Sebagai instansi yang menjaga Kawasan konservasi Gunung Lawu, Balai TAHURA KGPAA Mangkunagoro I mendapat dukungan dari PT Pertamina Patra Niaga Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Sumarmo.
Melalui program Corporate Social Resonsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT Pertamina mendukung Balai TAHURA KGPAA Mangkunagoro I untuk melestarikan atau melakukan konservasi keanekaragaman hayati dan mitigasi bencana berbasis Flora di area Gunung Lawu.
Dukungan serta kerja sama PT Pertamina Patra Niaga dengan Balai Tahura KGPAA I tersebut menghasilkan pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Tani Hutan Tambak Indah dan Kelompok Tani Hutan Green Lawu dan beberapa pengadaan fasilitas diantaranya penyediaan bibit, penanaman pohon, dan pada tahun 2023 ini menghadirkan sebuah pembaharuan yaitu penyediaan laboraturium kultur jaringan serta green house. Hal tersebut sebagai bukti nyata dari bentuk dukungan yang diberikan oleh PT Pertamina.
Bertepatan dengan Hari Hutan Sedunia tahun 2023 ini, dilakukanya peresmian laboratorium kultur jaringan. Peresmian dihadiri dengan hangat dan bangga oleh kepala Balai Tahura KGPAA Mangkunegoro I, Kelompok Tani Hutan Tambak Indah, Kelompok Tani Hutan Green Lawu , Yayasan Generasi Biologi Indonesia (Genbinesia), PT Pertamina Patra Niaga Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Soemarmo, dan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah. Dengan berbagai keceriaan pada acara peresmian, sebagai bentuk keseriusan peluncuran laboratorium kultur jaringan tersebut dilancarkan bersama beberapa kegiatan pendukung lainnya seperti apel pagi, penanaman 50 batang Pohon Resak, dan pelatihan terkait laboraturium kultur jaringan yang berlangsung selama dua hari.Dalam acara peresmian tersebut, Area Manager Communication, Relation & Corporate Social Responsibility PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan sambutannya bahwa program ini sudah berjalan sejak tahun 2022, sudah teridentifikasi spesies tanaman dan juga sudah ada program penanaman di tahun lalu.
“Program sebenarnya sudah berjalan sejak tahun 2022, sudah teridentifikasi spesies tanaman dan juga sudah ada program penanaman di tahun lalu dan kita lanjut di tahun 2023 ini. Alhamdulillah kita bisa menjalankan program untuk laboratorium kultur jaringan dan green house” pungkasnya.
Brasto menambahkan, dengan keberadaan laboraturium kultur jaringan dan green house ini, diharapkan bisa memudahkan pengembangbiakan dan konservasi tanaman langka di Tahura, dan dapat menjadi tempat wisata dan juga tempat edukasi, lanjut Brasto.
“TAHURA merupakan lokasi konservasi untuk pendidikan penelitian, dan wisata yang selaras dengan program CSR perusahaan tentang mitigasi bencana dan keanekaragaman hayati.” Imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Balai TAHURA KGPAA Mangkunegoro 1 Yuni Kusumodewi menyampaikan bahwa keberadaan laboratorium kultur jaringan merupakan kali pertama dimiliki balai tahura KGPAA Mangkunegoro I.
“Ini juga kita baru pertama kali punya laboratorium dan kita ini memang baru belajar untuk perbanyakan bibit melalui teknik kultur jaringan. Alhamdulillah bukan hanya bermanfaat buat Tahura tapi juga Insya Allah bermanfaat buat daerah kawasan penyangga disini dan masyarakat sekitar,” ujar Yuni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H