Di abad ke 21 ini perkembangan teknologi semakin pesat dan berkembang . Hal tersebut menjadi alat baru yang bisa mempermudah pekerjaan manusia di berbagai sektor. Salah satunya yaitu dengan berkembangnya teknologi juga memberikan dampak yang begitu besar bagi dunia pendidikan pada perguruan tinggi. Proses belajar pada generasi saat ini memerlukan pemanfaatan teknologi digital untuk mempermudah dan mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Munculnya Artificial Intelligence (AI) ini memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensinya dalam pembelajaran di perguruan tinggi. Artificial Intelligence (AI) ini merupakan sebuah sistem yang menunjukkan tingkah laku cerdas dalam mencapai suatu tujuan tertentu, yang mana penerapannya berupa program komputer yang berdiri sendiri atau tertanam dalam suatu perangkat keras yang memiliki kegunaan tertentu (Gema, 2022).
Generative Pre-Trained Transformer atau yang lebih dikenal dengan sebutan Chat GPT dikembangkan pertama kali oleh perusahaan OpenAI asal Amerika Serikat. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang berfokus pada sebuah penciptaan dan pengembangan kecerdasan buatan. Â Untuk mengakses AI Chat GPT sendiri dilakukan seperti percakapan antar 2 orang, kita sebagai pemberi pertanyaan dan Chat GPT bertugas menggenerasi sebuah jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang kita lontarkan. Dengan kemampuan yang bisa menjawab hampir semua pertanyaan yang kita ajukan, AI ini menjadi popular dikalangan pelajar dikarenakan dapat menjadi sumber jawaban untuk berbagai tugas yang diberikan oleh pendidik. Banyak mahasiswa yang menjadikan aplikasi ini sebagai sumber rujukan dari berbagai tugas yang diberikan oleh dosen mereka. Tak jarang juga bahkan Chat GPT ini digunakan untuk menyusun skripsi mahasiswa tingkat akhir.
Kemampuan yang begitu akurat dan mudah ini bisa menjadi alat yang bisa mempermudah pekerjaan mahasiswa, namun bisa juga menghambat perkembangan dari mahasiswa itu sendiri dikarenakan kemudahan yang didapatkan dari AI tersebut. Artikel ini membahas terkait pengaruh apa saja yang bisa terjadi ketika mahasiswa menggunakan Chat GPT. Tujuan dari dibuatnya artikel ini adalah untuk memberikan informasi terkait apa saja pengaruh yang ditimbulkan terkait penggunaan Chat GPT bagi mahasiswa.
Permasalahan
1. Tantangan Ketergantungan Teknologi
Permasalahan yang muncul adalah sejauh mana penggunaan ChatGPT dapat menciptakan ketergantungan mahasiswa pada teknologi. Bagaimana risiko ketergantungan berlebihan terhadap ChatGPT dapat memengaruhi motivasi belajar dan kemauan mahasiswa untuk mengembangkan solusi mandiri terhadap permasalahan?.
Â
2. Peningkatan atau Pemangkasan Kreativitas
Pertanyaan penting adalah sejauh mana ChatGPT dapat meningkatkan atau justru memangkas kreativitas mahasiswa. Penggunaan teknologi ini menghambat atau merangsang kemampuan mahasiswa untuk berpikir kreatif dan menghasilkan ide-ide baru?.
Â
3. Evaluasi dan Pengukuran Dampak
Bagaimana dampak penggunaan ChatGPT terhadap kompetensi mahasiswa dapat diukur secara obyektif? Adakah alat evaluasi yang dapat memberikan gambaran yang akurat tentang peningkatan atau penurunan kualitas pembelajaran dan pemahaman mahasiswa?.
4. Etika Penggunaan dan Kepastian Keamanan
Penerapan ChatGPT menimbulkan permasalahan etika dan keamanan. Bagaimana keamanan data mahasiswa dijamin dalam interaksi dengan teknologi ini? Apakah terdapat kebijakan etika yang jelas terkait dengan penggunaan data dan informasi yang dihasilkan oleh Chat GPT?.
 5. Integrasi dengan Metode Pembelajaran yang Ada
Bagaimana teknologi ChatGPT dapat diintegrasikan secara efektif dengan metode pembelajaran yang telah ada? Bagaimana keberlanjutan dan kesinambungan dalam pengajaran di perguruan tinggi dapat dipertahankan dengan memperkenalkan teknologi ini?.
6.Kesetaraan Akses dan Kesenjangan Digital
Permasalahan kesetaraan akses dan kesenjangan digital menjadi relevan dalam penggunaan ChatGPT. Bagaimana mahasiswa dengan keterbatasan akses terhadap teknologi dapat bersaing dengan yang memiliki akses lebih baik? Adakah risiko kesenjangan digital yang dapat memperburuk disparitas antara mahasiswa?.
Solusi
1.Implementasi Sistem Pengawasan dan Pembatasan Penggunaan ChatGPT
Untuk mengatasi risiko ketergantungan teknologi, diperlukan implementasi sistem pengawasan dan pembatasan penggunaan ChatGPT. Hal ini dapat mencakup pembatasan waktu penggunaan, serta penegakan kebijakan yang mendorong mahasiswa untuk mencari solusi secara mandiri sebelum bergantung pada bantuan teknologi.
2. Pengembangan kreativitas
Dapat ditingkatkan melalui penekanan pada pembelajaran berbasis proyek. Memberikan tugas proyek dengan mengkolaborasikan Chat GPT yang nyata memungkinkan mahasiswa untuk menerapkan pemikiran kreatif mereka dalam konteks praktis. Proyek-proyek ini dapat mencakup penyelesaian masalah, pengembangan produk, atau karya seni.
Â
3. Implementasi Sistem Evaluasi Holistik
 Untuk mengukur dampak penggunaan ChatGPT, diperlukan implementasi sistem evaluasi holistik yang melibatkan berbagai aspek kompetensi mahasiswa. Evaluasi ini dapat mencakup penilaian keterampilan komunikasi, pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir kritis melalui berbagai metode evaluasi seperti ujian, proyek, dan penugasan praktis.
4. Pembentukan Kebijakan Etika dan Keamanan Data
Pentingnya etika dan keamanan data memerlukan pembentukan kebijakan yang jelas terkait dengan penggunaan ChatGPT di lingkungan perguruan tinggi. Kebijakan tersebut harus mencakup aspek privasi mahasiswa, penggunaan data yang dihasilkan, dan langkah-langkah keamanan untuk melindungi informasi sensitif.
5. Pemanfaatan Platform Pembelajaran Online
Pemanfaatan platform pembelajaran online dapat menjadi solusi efektif. Platform ini dapat dirancang untuk mengintegrasikan ChatGPT sebagai bagian dari sumber daya pembelajaran daring. Dengan cara ini, mahasiswa dapat mengakses informasi tambahan, berpartisipasi dalam diskusi berbasis teks, dan mendapatkan umpan balik secara langsung.
 6. Inisiatif Pendidikan Kesetaraan Akses
Untuk mengatasi kesenjangan akses dan kesenjangan digital, diperlukan inisiatif pendidikan yang memastikan setiap mahasiswa memiliki akses yang setara terhadap teknologi. Program bantuan keuangan, fasilitas akses internet, dan pelatihan teknologi dapat membantu mengurangi kesenjangan di antara mahasiswa.
Penggunaaan AI untuk mahasiwa memiliki pengaruh negatif dan positif. Efek negatif dan postif ini tergantung dengan bagaimana cara mahasiswa menggunakan AI ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Perguruan tinggi harus bisa memanfaatkan potensi penggunaan Chat GPT dan mengambil keputusan terkait Artificial intellegence. Perguruan tinggi harus bisa melakukan pengawasan terhadap mahasiswa untuk bisa menggunakan chat GPT dengan etis dan bertanggung jawab. Perguruan tinggi harus bisa mendeteksi dan mencegah ketidakjujuran akademik dengan penggunaan Chat GPT. Â
Daftar pustaka
Arly, A., Dwi, N., & Andini, R. (2023). Implementasi Penggunaan Artificial Intelligence Dalam Proses Pembelajaran Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Kelas A. Prosiding Seminar Nasional, 362–374.
Hidayanti, W., & Azmiyanti, R. (2023). Dampak Penggunaan Chat GPT pada Kompetensi Mahasiswa Akuntansi: Literature Review. Seminar Nasional Akuntansi Dan Call for Paper, 3(1), 83–91. https://senapan.upnjatim.ac.id/index.php/senapan/article/view/288Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H