5. Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antargenerasi.
6. Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antargenerasi sesuai dengan habitatnya.
7. Pembangunan daerah merupakan bagian penting dari pembangunan daerah di dunia, khususnya di Indonesia.
Hakikat pembangunan nasional, termasuk pembangunan daerah, tujuannya adalah mendorong pertumbuhan daerah dan pemerataan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Menurut Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat diartikan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan. Transformasi dalam struktur ekonomi, misalnya, dapat dilihat melalui peningkatan atau pertumbuhan produksi yang cepat di sektor industri dan jasa, sehingga kontribusinya terhadap pendapatan nasional semakin besar. Sebaliknya, kontribusi sektor pertanian akan menjadi semakin kecil dan berbanding terbalik dengan pertumbuhan industrialisasi dan modernisasi ekonomi. Sejumlah indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga internasional antara lain pendapatan perkapita (GNP atau PDB), struktur perekonomin, urbanisasi, dan jumlah tabungan. Untuk mengukur sejauh mana kemajuan pembangunan dicapai diperlukan ukuran. Indikator dan variable  pembangunan bisa berbda-beda untuk setiap negara. Terdapat tiga aspek dalam indikator ekonomi, yaitu:
1. Laju pertumbuhan ekonomi
Menurut pandangan kaum tradisional, laju pertumbuhan ekonomi merupakan indikator utama dalam menilai keberhasilan suatu pembangunan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan indikator keberhasilan pembangunan ekonomi sehingga target pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah suatu keharusan.
2. Gross National Product (GNP) atau Pendapatan Nasional Per kapita
Pendapatan nasional perkapita bisa dihitung dengan cara membagi pendapatan nasional dengan jumlah penduduk. Penghitungan pendapatan nasional per kapita biasanya dilakukan setiap satu tahun sekali. Hingga saat ini, pendapatan nasional per kapita masih digunakan sebagai tolok ukur kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendapatan nasional per kapita suatu masyarakat, maka akan semakin sejahtera masyarakatnya. Masyarakat yang sejahtera merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara.
3. Gross Domestic Product (GDP) per kapita dengan Purcashing Power Parity
Salah satu kelemahan yang ada pada sistem penghitungan PDB selama ini adalah ketidakmampuannya mengakomodasikan indikator-indikator non-ekonomi (faktor lingkungan) sebagai aspek penting bagi tingkat kesejahteraan. Ketika angka PDB nominal tidak dapat menjelaskan mengenai tingkat kesejahteraan riil, maka United Nations Development Programme (UNDP) mengambil inisiatif untuk menghitung variabel Purcashing Power Parity (PPP). Penghitungan PPP digunakan sebagai dasar penentu kemampuan atau daya beli seseorang. Semakin tinggi daya beli seseorang atau masyarakat, maka bisa dikatakan bahwa pembangunan ekonominya berhasil.
Sedangkan dari aspek sosial terdapat dua indicator yaitu :