Mohon tunggu...
Mangatas SM Manalu
Mangatas SM Manalu Mohon Tunggu... Dokter Spesialis Penyakit Dalam -

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan & Klinik AIC, Kuningan City Mall - Jakarta. Instagram: https://www.instagram.com/mangatasm/ Twitter: https://twitter.com/#!/Komangatas3. Facebook: https://www.facebook.com/mangatasm

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

"Saya Alergi Obat yang Namanya Ada 'GIN' dan 'LIN'-nya"

6 Februari 2018   10:10 Diperbarui: 6 Februari 2018   18:13 10354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Tabel 4: Perbedaan Alergi dengan Efek Samping dan Intolransi obat, masing-masing pada 3 jenis obat: Enalapril, Codeine, Nortryptilinne' sumber: https://www.racgp.org.au/afp/2013/januaryfebruary/adverse-drug-reactions/ )

Definisi intoleransi obat ialah: reaksi berlebihan terhadap suatu obat yang diberikan dalam dosis yang normal, dengan gejala-gejala seperti yang terjadi jika obat diberikan dengan dosis berlebihan, takar lajak (overdosis).

Intoleransi (sensitivitas) mengacu pada ambang batas (treshold level) rangsang yang sangat rendah terhadap efek samping suatu obat. Misalnya seseorang yang muntah-muntah setelah diberi obat batuk kodein, dalam dosis yang rendah. Memang kodein dapat menyebabkan muntah-muntah, tetapi biasanya muntah terjadi dengan dosis yang tinggi, misalnya 30 mg (3 tablet sediaan 10 mg) sekali minum.

Dalam prakteknya, ada banyak tumpang tindih antara istilah intoleransi dan efek samping.

F. Reaksi tubuh karena keadan alergi yang semu (Pseudo-Allergic Reaction/PAR)

Reaksi alergi semu terhadap obat adalah reaksi yang merugikan dengan tanda dan gejala yang mirip reaksi alergi obat, tetapi tanpa reaksi imunologis (reaksi sistem kekebalan tubuh) atau disebut juga "reaksi hipersensitivitas nonimun".

Beberapa reaksi alergi semu timbul dari aktivasi langsung (bukan aktivasi imunologis) sel kekebalan dan sel inflamasi, sehingga sering sukar dibedakan dari reaksi alergi. Namun, cara melakukan diagnosis, dan pencegahan reaksi kedua jenis reaksi tersebut sangat berbeda.

Reaksi alergi semu tidak dapat didiagnosis dengan tes alergi pada kulit dan tidak memburuk dengan paparan berulang-ulang dengan zat atau obat yang memicunya.

Reaksi alergi semu biasanya terjadi pada obat antiinflamasi nonsteroid, misalnya asam mefenamat, ibuprofen, natrium diklofenak. Obat lainnya ialah antibiotik golongan kinolon, kontras untuk pemeriksaan radiografi serta pelemas otot sebelum anastesi. Beberapa jenis jamu dan obat herbal, juga menunjukkan reaksi alergi semu.

G. Reaksi tubuh karena keracunan obat (drug intoxication)

Intoksikasi adalah suatu reaksi tubuh yang terjadi setelah pemakaian suatu zat dalam jumlah atau berat tertentu (baik dalam dosis tinggi maupun dalam dosis rendah) yang mengakibatkan gangguan fungsi tubuh. Biasanya toksisitas (daya atau kemampuan menimbulkan gangguan fungsi tubuh) suatu obat sudah diketahui sebelumnya. Misalnya, keracunan obat antidepresi Amitriptilin.

Istilah keracunan secara farmakologis sebenarnya lebih banyak mengacu pada reaksi tubuh akibat pemakaian suatu zat psikoaktif (mempengaruhi jiwa dan otak) dengan dosis yang berlebihan, dan reaksi tersebut segera terlihat. Meskipun demikian, keracunan suatu zat atau obat bisa terjadi setelah pemakaian lama suatu jenis obat, dalam jumlah yang sedikit, tetapi berlangsung lama, bertahun-tahun (misalnya pada pemakaian zat arsenik). Jenis-jenis reaksi tubuh terhadap obat disampaikan di bawah ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun