Jadi minimal dilakukan 7 (tujuh) kali vaksinasi: Empat kali DPT, satu kali DT, yang ditambah 2 kali lagi (vaksin ke 6 dan 7) berupa Td.
Nah...bandingkan juga dengan Jadwal Imunisasi menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI)
Oh iya, apa bedanya Vaksin DT dan Td?Â
Perbedaan komposisi dosis!
Kandungan dalam Vaksin Difteri Tetanus (DT) memiliki toksoid Difteri yang lebih tinggi yaitu 20 Lf dan kandungan toxoid tetanus murni 7,5 Lf. Sedangkan Vaksin Td memiliki kandungan toksoid difteri dengan dosis lebih rendah sepersepuluh dari vaksin DT yaitu difteri 2 Lf, sedangkan kandungan toksoid tetanus berjumlah sama 7,5 lf, dengan ukuran tiap dosisnya sama 0,5 ml.
YANG DIPAKAI DI INDONESIA SAAT INI UNTUK ANAK USIA SD ialah Td, yang notabene lebih kecil dosis toksoid difterinya!
APAKAH INI PENYEBAB HEBATNYA KLB DIFTERI DI INDONESIA?!
Vaksinasi pada usia 65 tahun keatas juga dapat dilakukan, meskipun efektivitasnya diragukan, karena kemampuan tubuh untuk membentuk antibodi terhadap difteri sudah sangat berkurang, disebabkan usia.
Di daerah yang endemis (banyak kasus difteri) atau sedang terjadi KLB seperti di Indonesia saat ini, dapat diberikan vaksinasi booster, tanpa melihat riwayat vaksinasi sebelumnya. Untuk orang yang kontak dekat, terutama kontak di rumah tangga, vaksin DT booster sesuai usia, harus diberikan.Â