* Migrain yang terjadi setelah mengalami trauma / cedera kepala, terutama jika nyerinya semakin parah
* Migrain lebih dari 72 jam atau migrain lama (kronis) yang semakin memburuk setelah batuk, beraktivitas, mengalami ketegangan psikis / stres, atau menghebat setelah anda melakukan gerakan mendadak
* Migrain hebat yang baru saja terjadi, saat anda berusia lebih dari 50 tahun
Ringkasan dan Penutup
Saat anda mengalami nyeri kepala, terutama "nyeri sebelah kepala", perhatikan gejalanya; apakah nyeri kepala migrain atau nyeri kepala karena ketegangan. Jika nyeri anda lebih kearah migrain, lakukan pencatatan atau inventarisasi apa pencetusnya (selain pencetus migrain secara umum seperti yang sudah dituliskan di atas). Karena migrain sering sulit dihilangkan secara total, maka inventarisasi dan usaha menghindari faktor-faktor pencetusnya adalah hal yang utama dalam menghadapi migrain. Lakukan juga usaha untuk menghindari migrain dengan cara-cara menghindari migrain seperti yang sudah diuraikan diatas. Jangan memakai obat penghilang nyeri lebih dari 3 hari dalam seminggu, lalu tiba-tiba menghentikannya (pada hari ke 4, jika nyeri kepala migrain belum hilang, kunjungi dokter, khususnya spesialis saraf). Stres Psikis sering mencetuskan migrain, usahakan mengelola stres dengan baik seperti cara-cara diatas, disertai doa dan penyerahan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Salam hormat dan tabik!
Daftar bacaan
Cunha JP, Stoppler MC (ed), Migraine Headache, emedicinehealth, 11/9/2017. (daring), 14 Oktober 2017.
WebMD, 2017. Migraine and Headaches Guideline, (daring), 15 Oktober 2017.
Mayo Clinic, 2017. Migraine, (daring), 16 Oktober 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H