Mohon tunggu...
Mangatas SM Manalu
Mangatas SM Manalu Mohon Tunggu... Dokter Spesialis Penyakit Dalam -

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan & Klinik AIC, Kuningan City Mall - Jakarta. Instagram: https://www.instagram.com/mangatasm/ Twitter: https://twitter.com/#!/Komangatas3. Facebook: https://www.facebook.com/mangatasm

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Asam Urat Itu Bukan Nama Penyakit dan Tidak Menimbulkan Nyeri (2)

11 Juli 2017   11:51 Diperbarui: 10 November 2017   02:25 6305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: Subdit Gizi Klinik, Direktorat Bina Gizi Kementerian Kesehatan RI, 2011)

I. Karena sering terjadinya salah kaprah di masyarakat luas, yang menganggap bahwa kadar asam urat darah yang tinggi (hiperurisemia) adalah sama dengan artritis gout, maka penulis berusaha untuk menyampaikan tulisan ini. Maksudnya ialah untuk membantu mencegah terjadinya kerusakan organ tubuh lebih lanjut, akibat terapi yang berdasarkan salah kaprah tersebut. Terutama terapi yang tidak jelas dasar ilmiahnya dan tidak direkomendasikan oleh kalangan kedokteran. Apalagi jika terapi tersebut tidak terdaftar pada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Tulisan ini merupakan bagian kedua dari paparan saya tentang asam urat dan artritis gout. Bagian pertama dari tulisan tentang asam urat dapat dibaca di sini

Setelah menyampaikan gejala dan tanda artritis gout akut sebagai salah satu tingkatan dari penyakit gout pada tulisan lalu, maka pada disini akan disampaikan mengenai fase-fase lainnya dari penyakit gout

II. Tingkatan atau Fase Gout

Tahap 1:Goutasimtomatik (Gout tanpa gejala yang nyata)

Seperti telah disampaikan pada tulisan sebelumnya, duapertiga dari jumlah total asam urat tubuh dihasilkan oleh proses metabolisme tubuh, dengan cara penghancuran purin yang terdapat dalam protein pembentuk organ-organ tubuh. Sedangkan sepertiga asam urat dalam tubuh berasal makanan tertentu. Tidak semua orang dengan asam urat dalam darah yang tinggi mengalami artritis gout yang (menyebabkan) nyeri. Asam urat harus masuk ke dalam jaringan tubuh, khususnya sendi, membentuk kristal monosodium urat, lalu kristal tersebut dilahap oleh sel pertahanan tubuh yang disebut makrofag, lalu makrofag mengeluarkan beberapa substansi kimiawi tertentu, barulah kemudian terjadi nyeri, bengkak, dan tanda lainnya.

Pada fase awal penyakit gout, asam urat yang terakumulasi dalam darah menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai hiperurisemia. Biasanya tidak ada gejala, dan tidak memerlukan obat. Umumnya penderita hanya disarankan untuk mengurangi makanan yang tinggi purin, banyak minum air putih dan berolahraga. Namun kadar asam urat yang tinggi tetap bisa membahayakan tubuh karena dapat merusak ginjal secara langsung, yang disebut nefropati urat. Kadar asam urat yang tinggi, juga dapat membentuk batu di ginjal dan bisa meningkatkan kekentalan (viskositas darah).

Tahap 2: Artritis Gout Akut

Gejala dan tanda penyakit ini sudah dijelaskan pada tulisan bagian pertama. Perlu diingat, nyeri pada artritis gout akut cenderung bersifat episodik alias hilang -- timbul. Yang terutama menentukan terjadinya serangan artritis gout ialah FLUKTUASI (naik-turun secara ekstrim) KADAR ASAM URAT DARAH

Tahap 3: Gout interkritikal atau interval Gout

Penderita biasanya akan mengalami periode bebas rasa sakit setelah serangan artritis gout akut. Interval bebas nyeri tersebut bisa berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Namun bila asam urat terus terbentuk secara berlebihan atau kurang dikeluarkan oleh ginjal, maka jumlah asam urat di dalam darah akan tetap meningkat dan masuk ke ruang sendi. Tetap saja akan terbentuk krital monosodium urat yang mengakibatkan serangan artritis gout berikutnya.

Tahap 4:Gout kronis dengan pembentukan tofi

Biasanya butuh waktu lama dari suatu artritis gout untuk berkembang -- bisa sampai 10 tahun -- menjadi kronis dan umumnya terjadi pada orang yang tidak diobati.

Jika terjadi gout kronis, dapat terjadi penyakit peradangan sendi lainnya, diluar dari artritis gout, misalnya "pengapuran sendi" (osteoartritis). Selain itu, bisa terjadi nodul (benjolan) pada jaringan lunak di sekitar persendian. Benjolan ini dikenal sebagai tofus, dan jika jumlahnya banyak disebut tofi. Benjolan sering terjadi pada jari-jari tangan, siku, dan jari-jari kaki.

III.  Komponen-Komponen Terapi Artritis Gout

Pada dasarnya terapi artritis gout terdiri dari 6 komponen yaitu: A) Obat, B) Diet Rendah Purine, C) Banyak minum air putih, D) Terapi Fisik, E) Penghindaran Faktor Pencetus artritis gout akut, F) Terapi Operatif. Semua komponen terapi tersebut disesuaikan dengan tingkatan artritis gout yang sudah terjadi, dan masing-masing komponen terapi sama pentingnya, serta diusahakan dilakukan secara bersamaan. Semakin sering seseorang mengalami serangan artritis gout, semakin parah kerusakan sendi yang akan terjadi.   

Terapi Artritis Gout Akut (Terutama dengan Obat)

1. Saat terjadi serangan artritis gout akut,berikan obat anti inflamasi non steroid (AINS), misalnya Indometasin atau ibuprofen atau piroksikam, atau ketoprofen. Yang terbaik ialah dengan Kolkhisin. Obat-obat tersebut sebaiknya diminum sekita 1 jam setelah makan, karena dapat mengganggu lambung dan menyebabkan mual dan perih di uluhati. Pada orang yang telah sering mengalami nyeri ulu hati dan mual sebelumnya (dispepsia), dapat diberikan obat ranitidine atau omeprazole 1 jam sebelum makan, untuk mengurangi kemungkinan bertambahnya nyeri ulu hati. Untuk mengurangi kemungkinan mual dapat diberikan metoklopramide atau Ondansentron, yang juga diminum 1 jam sebelum makan. Untuk mengurangi nyeri sendi, juga dapat dilakukan dengan kompres es.

2. Setelah minum obat-obat tsb selama 3-4 hari dan nyeri serta bengkak dan kemerahan telah sangat berkurang atau hilang, barulah minum obat penurun asam urat, seperti misalnya Alopurinol. Kolkhisin dapat terus diminum bersama alopurinol sampai 1 - 2 minggu setelah serangan nyeri terjadi.

3. Allopurinol dapat diminum sampai selama 1 bulan setelah peradangan / rasa nyeri mereda, lalu dilakukan ulangan pemeriksaan kadar asam urat darah dan jika memungkinkan, dilakukan pemeriksaan asam urat di urin.

4. Ingat, obat-batan tersebut harus dengan resep dokter. Sangat tidak dianjurkan untuk membeli secara langsung di toko obat atau di apotik.

5. Saat serangan artritis gout akut baru terjadi, pemberian obat penurun kadar asam urat darah tidak dianjurkan, karena akan mengakibatkan nyeri semakin hebat.

B. Terapi Dengan Banyak Minum Air Putih

Selama seseorang mengkonsumsi obat-obatan tersebut di atas, ia dianjurkan untuk banyak minum air putih (diusahakan untuk minum lebih dari 3 L / 24 jam). Hal ini berguna untuk menggelontorkan / mempercepat pembuangan asam urat di urin dan mencegah timbulnya batu asam urat di ginjal. Terapi ini juga akan meningkatkan pH darah dan urin sehingga pH menjadi netral di sekitar 7, yang akan menghambat pembentukan kristal urat lebih lanjut. Alkalinisasi darah dan urin untuk membuat pH darah > 7, juga dapat dilakukan dengan pemberian obat, misalnya dengan bikarbonat.

C. Diet Rendah Purin

Hindari atau kurangi secara bermakna makanan jeroan, daging, darah (marus), alkohol, eping melinjo, durian, tape, kacang-kacangan (kecuali kedelai), kangkung, bayam, daun singkong, kol, brokoli, dan kebanyakan sayuran berdaun hijau.

Sayuran lain seperti, wortel, tomat, labu kecil (labu jepang), sawi putih, selada, lobak, boleh dikonsumsi. Konsultasikan pada ahli gizi mengenai jenis, jumlah dan jadwal makan diet rendah purin. Contoh Diet Rendah Purin dapat dilihat di sini

(sumber: Subdit Gizi Klinik, Direktorat Bina Gizi Kementerian Kesehatan RI, 2011)
(sumber: Subdit Gizi Klinik, Direktorat Bina Gizi Kementerian Kesehatan RI, 2011)
D. Istirahat Sendi (saat serangan) dan Olahraga (saat sendi tidak nyeri)

Istirahat sendi yang terkena (saat serangan) dan berolahraga dengan menggerakkan bagian tubuh yang tidak mengalami terkena (saat tidak mengalami serangan), dianjurkan pada penderita artritis gout. Hindari aktivitas fisik yang berat, misalnya mengangkat barang berat, kurangi berjalan-jalan, dan usahakan untuk tidak naik tangga. Penggunaan tongkat atau kruk (crutch), agar sendi yang terkena tidak harus menahan beban berat badan (non-weight bearing) dapat dilakukan. Konsultasikan hal ini dengan dokter spesialis terapi fisik dan rehabilitasi medik. Perlu untuk dilakukan terapi fisik (fisioterapi). Tentu saja penurunan berat badan pada penderita dengan berat badan berlebih atau obesitas akan membuat terapi gout semakin baik, karena mengurangi beban sendi penopang berat badan.

E. Penghindaran Faktor Pencetus Serangan Artritis Gout

Usahakan untu menghindari stres fisik (kelelahan) dan menangani stres psikis (kecemasan) dengan baik. Atasi penyakit lain yang bisa menyebabkan serangan, misalnya diabetes melitus. Hindari alkohol dan jangan banyak makanan yang tinggi kadar purinnya seperti ikan kaleng dan daging. Keracunan timbal, penyakit ginjal, kanker, keadaan pre-eclampsia berat pada kehamilan, dapat meningkatkan kadar asam urat. Obat-obatan tertentu, misalnya obat TBC pyrazinamide, asetosal, kafein, teofilin dan obat pemacu kencing (diuretik), juga dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat darah.

F. Terapi Pembedahan

Biasanya dilakukan jika telah terjadi kerusakan sendi atau pembentukan tofi. Mungin masih bisa dilakukan joint-repairment (reparasi sendi) pada kerusakan yang belum parah. Benjolan-benjolan pada artritis gout kronik (tofi), kadang-kadang pecah dan mengeluarkan cairan yang dapat terinfeksi oleh bakteri dari luar tubuh dan menjadi bernanah. Penanganan oleh dokter spesialis bedah ortopedi sangat diperlukan disini. Akan tetapi jika telah terjadi kerusakan sendi yang permanen dan luas, sudah terjadi deformitas (kecacadan sendi permanen) dan / atau tofi yang terbentuk terlalu banyak, maka terapi pembedahanpun sering tidak berhasil.

IV. Ringkasan, Peringatan dan Penutup  

Asam Urat bukanlah nama penyakit, tetapi nama zat kimia hasil pemecahan purin yang ada dalam protein tubuh. Kadar asam urat yang tinggi dalam darah (hiperurisemia) tidak menyebabkan nyeri secara langsung.

Penyakit nyeri sendi yang berhubungan dengan metabolisme asam urat disebut Artritis Gout. Masuknya asam urat dari darah ke jaringan sendi lalu membentuk kristal monosodium urat adalah penyebab nyeri sendi. Nyeri terjadi bukan karena asam urat darah secara langsung.

Kadar asam urat dalam darah terutama ditentukan oleh kemampuan metabolisme tubuh (kemampuan ginjal membuang asam urat ke dalam urin), meskipun makanan turut berperan penting meningkatkan kadar asam urat darah.

Kadar asam urat yang tinggi dalam darah belum tentu menyebabkan artritis gout, sebaliknya artritis gout yang nyeri, bisa terjadi pada kadar asam urat normal.

Artritis gout terdiri dari berbagai tingkatan, dari yang tanpa gejala sampai yang menyebabkan kecacadan sendi.

Artritis gout menyebabkan serangan nyeri secara episodik, hilang timbul, tergantung pada adanya pencetus serangan dan fluktuasi kadar asam urat darah

Pencetus serangan artritis gout bisa berupa stres fisik dan psikis, alkohol, makanan tinggi purin, penyakit-penyakit tertentu, dan beberapa jenis obat-obatan

Komponen-komponen terapi artritis gout terdiri dari: Obat, Diet Rendah Purin, Banyak Minum Air Putih, Istirahat pada sendi yang terserang dan Olahraga pada sendi yang tidak terserang (Terapi Fisik), Penghindaran Faktor Pencetus, serta Terapi Pembedahan. Jangan hanya mengandalkan obat saja.

Selain potensial merusak sendi melalui pembentukan kristal monosodium urat, asam urat juga dapat menyebabkan gangguan pada ginjal secara langsung, membentuk batu ginjal dan meningkatkan kekentalan darah.

Jangan menggunakan obat penurun asam urat ketika terjadi nyeri dan bengkak dalam serangan artritis gout akut, tetapi gunakan obat anti radang terlebih dahulu dan kompres es sampai nyeri mereda. Setelah nyeri sangat berkurang, barulah obat penurun asam urat digunakan (jika kadar asam urat darah sebelumnya > 7,5 mg/dl). Jika kadar asam urat darah pada serangan artritis gout akut tersebut "normal" (dibawah 7 mg/dl), tidak perlu menggunakan obat penurun asam urat. Lakukan diet rendah purin dan banyak minum air putih, serta istirahat sendi yang terserang.

Hati-hatilah terhadap "obat asam urat" yang dijual bebas dipasaran, yang isinya "oplosan" yang tidak jelas komposisi dan mekanisme kerjanya. Jangan konsumsi obat yang tidak terdaftar pada BPOM. Sebaiknya anda memeriksakan diri ke dokter dan mendapat resep obat, bukan membeli langsung di toko obat atau apotik. Ingat adanya variasi individual dalam hal penyakit dan respons tubuh terhadap obat dan penyakit. OBAT YANG COCOK UNTUK ORANG LAIN, BELUM TENTU COCOK UNTUK ANDA.

Kalau kadar asam urat anda tinggi dan anda mengalami nyeri sendi, maka belum tentu itu artritis gout akut, tetapi bisa saja nyeri itu disebabkan radang sendi (artritis) lainnya, yang bersamaan dengan kadar asam urat darah meningkat (ko-insidensi). Perhatikan gejala dan tanda artritis gout akut (pada bagian pertama dari tulisan ini), khususnya predileksi (lokasi sendi yang diserang) artritis gout. Jangan menyalahkan asam urat atau artritis gout akut jika nyerinya di punggung atau leher, karena artritis gout tidak pernah menyerang daerah-daerah tubuh tersebut.

 Pemeriksaan asam urat darah yang dianjurkan ialah dengan menggunakan darah vena yang disedot dengan jarum suntik, setelah berpuasa 8 -- 10 jam, di laboratorium yang terpercaya; Bukan pemeriksaan memakai darah kapiler dari ujung jari, tanpa puasa, dan menggunakan alat portabel.           

Anda dapat menyimak video penjelasan tentang asam urat dan artritis gout ini:

ASAM URAT: NYERI / KERUSAKAN SENDI, BATU GINJAL

BAHAYA ASAM URAT

Peringatan: Hati-hatilah dengan nama "penyakit asam urat", sebab jika mengacu pada nama penyakit tersebut, maka kalau orang merasakan "gejala-gejala asam urat" (yang sebenarnya adalah gejala-gejala dari Artritis Gout), maka secara nalar, yang harus diturunkan dengan segera ialah kadar asam urat darah. Padahal dengan penurunan kadar asam urat darah dengan segera, saat seseorang sedang mengalami nyeri, justru akan memperberat nyeri tersebut. Redakan atau hilangkan dulu nyeri dengan obat anti radang, barulah kemudian kadar asam urat diturunkan 
Demikian yang bisa penulis sampaikan disini. Mohon maaf untuk segala kekurangannya. Salam Hormat dan Tabik.
 

Daftar Bacaan

  1. Manalu, M S M,2012, Ancaman Beberapa Penyakit Degeneratif (daring), Mangatas SM Manalu Ministry:http://olehkasihnya.com/index.php?option=com_docman&task=cat_view&gid=17&Itemid=33. 30 Juni 2017.
  1. Ouazi Y, Batuman V,2017, Hyperuricemia Treatment & Management (daring), emedicine-Medscape:http://emedicine.medscape.com/article/241767-treatment, 1 Juli 2017
  1. Rothschild BM, Diamond HS, 2017, Gout and Pseudogout (daring), emedicine-Medscape:http://emedicine.medscape.com/article/329958-overview. 1 Juli 2017
  1. Kuzma C, 2015, The 4 Stages of Gout(daring), Healthgrades: https://healthguides.healthgrades.com/article/the-4-stages-of-gout. 1 Juli 2017
  1. Shiel Jr WC, Stoppler MC, 2016, Gout, symptoms, Treatment and Diet(daring),

          emedicinehealth:http://www.emedicinehealth.com/gout/article_em.htm. 1 Juli 2017

  1. Hainer BL, Matheson E, Wilkes RT(daring), 2014, Diagnosis, Treatment, and Prevention of Gout (daring), American Academy of Family Physician: http://www.aafp.org/afp/2014/1215/p831.pdf. 2 Juli 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun