Mohon tunggu...
Mangatas SM Manalu
Mangatas SM Manalu Mohon Tunggu... Dokter Spesialis Penyakit Dalam -

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan & Klinik AIC, Kuningan City Mall - Jakarta. Instagram: https://www.instagram.com/mangatasm/ Twitter: https://twitter.com/#!/Komangatas3. Facebook: https://www.facebook.com/mangatasm

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Asam Urat Itu Bukan Nama Penyakit dan Tidak Menimbulkan Nyeri (1)

5 Juli 2017   10:36 Diperbarui: 10 November 2017   02:25 6139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai patokan umum kadar asam urat darah yg disebut hiperurisemia ialah > 7 mg/dl pada pria, dan > 6,5 mg/dl pada wanita (nilai ini bervariasi, tergantung dari metoda laboratorium yang dipakai). Meskipun demikian, biasanya hiperurisemia baru diterapi jika kadar asam urat > 7,5 mg/dl. Terapinya belum tentu berupa obat, tetapi bisa dengan diet rendah purin dan banyak minum air putih.  

Hiperurisemia dapat menyebabkan kelainan dan kerusakan sendi yang disebut artritis gout, kelainan pada ginjal, dan pembentukan batu ginjal. Selain itu hiperurisemia cenderung meningkatkan kekentalan / viskositas darah, sehingga aliran darah menjadi lambat dan sirkulasi darah menjadi tidak lancar.

Hiperurisemia tidak selalu diiringi dengan artritis gout dan sebaliknya. Artinya tidak semua orang dengan kadar asam urat darah yang tinggi (> 7,5 mg/dl) akan mengalami nyeri sendi akut (artritis gout akut). Sebaliknya tidak semua orang dengan artritis gout akut, memiliki kadar asam urat darah yang tinggi (hiperurisemia).

Banyak penderita nyeri hebat karena artritis gout dengan kadar asam urat darah yang normal, bahkan sampai dibawah 5 mg/dl, sebaliknya banyak orang yang kadar asam urat dalam darahnya diatas 12 mg/dl, tetapi tidak mengalami nyeri sama-sekali.

Kadar asam urat darah memang lebih erat berhubungan dengan baik atau buruknya kemampuan ginjal untuk membuang asam urat melalui urin dibandingkan dengan konsumsi makanan yang tinggi purin. Meskipun demikian, orang yang mengalami hiperurisemia, tetap dianjurkan untuk berdiet rendah purin, supaya kadar asam urat yang sudah tinggi tidak bertambah lagi. Jika kadar asam urat seseorang meningkat, maka bila ginjalnya sehat, pembuangan asam urat melalui urin juga akan meningkat.

Perlu diperhatikan pula bahwa pengukuran kadar asam urat darah yang baik dan benar ialah dengan menggunakan darah vena (darah yang diambil dari pembuluh darah balik, dengan menggunakan alat untuk menyuntik / spuit), bukan darah kapiler (yang diambil dari ujung jari dengan menggunakan alat penusuk ujung jari tangan / lancet). Sebaiknya sebelum mengambil sampel darah untuk pemeriksaan kadar asam urat, penderita berpuasa makan dulu selama 8-10 jam (boleh minum air putih), agar yang diperiksa ialah kadar dasar asam urat darah, bukan kadar asam urat yang berasal dari apa yang dikonsumsi si penderita.

Jadi pemeriksaan kadar asam urat darah dengan menggunakan lancet pada ujung jari tangan, tanpa berpuasa dulu, dan dengan menggunakan alat portablekecil seperti yang banyak dilakukan di mal dan toko obat, tidak dianjurkan untuk menetapkan adanya hiperurisemia.

  • Jika demikian, perlukah kadar asam urat darah diperiksa?

Jawabannya: Ya! Perlu!

Hal ini bisa dijelaskan sebagai berikut: jika kadar asam urat darah meningkat dalam waktu yang lama, maka sebagian asam urat yang tidak bisa dikeluarkan melalui urin dan tinja, akan masuk ke berbagai jaringan tubuh khususnya persendian. Terjadilah pembentukan yang berlanjut menjadi penumpukan kristal monosodium uratdi jaringan sendi. Jadi perlu waktu yang relatif panjang untuk terjadinya penumpukan kristal monosodium urat di jaringan. Dengan demikian, dapat dimengerti bahwa kenaikan kadar asam urat darah yang baru terjadi dan hanya sesaat lamanya, tidak akan menimbulkan artritis gout yang menyebabkan nyeri, karena belum bertumpuk di jaringan sendi dan belum sempat terjadi pembentukan kristal tersebut.

Saat asam urat darah seseorang diperiksa dan didapatkan hiperurisemia, kita tidak bisa memastikan sudah berapa lama hiperurisemia itu sudah terjadi, hanya dengan pemeriksaan darah di laboratorium. Kita juga tidak bisa meyakini apakah telah terbentuk kristal monosodium urat dalam jaringan sendi atau belum, bila hanya menggunakan pemeriksaan tersebut. 

Tetapi secara logis, kita dapat memprediksi bahwa jika kadar asam urat darah meningkat, apalagi sampai diatas 10 mg/dl, maka pembentukan dan penumpukan kristal monosodium urat di jaringan sudah terjadi. Jadi kadar asam urat darah merupakan petunjuk kasar (raw-predictor) adanya penumpukan kristal monosodium urat di jaringan. Oleh sebab itu itu pemeriksaan kadar asam urat darah tetap diperlukan, meskipun hasilnya tidak memastikan diagnosis artritis gout (hanya pemeriksaan kristal monosodium urat di jaringan yang bisa memastikan). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun