Mohon tunggu...
Mangatas SM Manalu
Mangatas SM Manalu Mohon Tunggu... Dokter Spesialis Penyakit Dalam -

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan & Klinik AIC, Kuningan City Mall - Jakarta. Instagram: https://www.instagram.com/mangatasm/ Twitter: https://twitter.com/#!/Komangatas3. Facebook: https://www.facebook.com/mangatasm

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Terlalu Sering Bersendawa Meski Tak Kembung, Wajarkah?

5 Juni 2017   11:34 Diperbarui: 10 November 2017   02:23 33790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: photo stock

G. Sendawa Saat Menjalankan Puasa
Jika sendawa hanya terjadi 3-4 kali sesaat Anda baru selesai makan sahur, atau saat baru berbuka puasa (makan takjil: cemilan ringan dan minum minuman manis) maupun saat selesai makan besar selepas berpuasa, maka hal itu adalah wajar dan tidak perlu dicemaskan. Sedangkan jika Anda banyak bersendawa saat sedang berpuasa, hal itu umumnya terjadi akibat pola makan sahur yang salah.

Saat seseorang yang akan berpuasa tidak makan sahur, atau tidak makan sahur dengan baik dan benar (porsi makannya sangat banyak, terlalu dini waktu makan sahurnya) akan mengalami perut kembung dan banyak bersendawa. Makan langsung dengan porsi besar saat berbuka puasa (tidak makan takjil terlebih dahulu) dapat menyebabkan orang banyak bersendawa. Orang yang terlalu banyak berbicara, minum-minuman bersoda, atau banyak merokok saat sahur dan berbuka puasa juga akan kembung perutnya dan banyak bersendawa.

Jenis makanan sahur dan berbuka puasa yang salah (terlalu bersantan, banyak mengandung dairy products, terlalu banyak mengandung bawang atau sayuran yang banyak menghasilkan gas) adalah penyebab sendawa yang kerap terjadi saat orang menjalankan puasa. Penderita tukak peptik (luka yang dalam di dinding lambung dan/atau usus duabelas jari yang telah dibuktikan dengan pemeriksaan endoskopi), yang terlalu memaksakan diri untuk berpuasa, seringkali banyak bersendawa dan hal ini dapat menambah berat tukak peptiknya. Sebaliknya, penderita gangguan fungsional lambung (dinding dalam lambungnya normal atau disebut dispepsia fungsional) akan lebih jarang bersendawa jika berpuasa dengan makanan dan pola santap yang benar. 

Sebaiknya makan sahur dilakukan mendekati waktu Imsak atau sebelum adzan subuh. Penderita gangguan lambung (dispepsia yang ringan) yang ingin berpuasa, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter, khususnya dokter spesialis penyakit dalam. Obat-obatan lambung yang selama ini rutin dikonsumsi dapat diteruskan dan waktunya disesuaikan dengan waktu makan sahur serta waktu berbuka puasa. 

Akhirnya perlu diperhatikan satu hal yang sangat penting dalam petuah agama: Makanlah sebelum engkau lapar dan berhentilah makan sebelum engkau terlalu kenyang agar Anda terhindar dari banyak bersendawa saat berpuasa. Terimakasih. Selamat Berpuasa. Salam hormat dan Tabik.

Daftar pustaka

  1. Anonim: Gas, Bloating, and Burping, 2013, emedicine health, diunduh dari: Emedicine Health; akses: 26 Mei 2017
  2. Johnson, DA: Belching, Bloating, and Flatus: Helping the Patient Who Has Intestinal Gas, 2012, Medscape, diunduh dari: Medscape; akses: 26 Mei 2017.
  3. Bredenoord AJ: Management of Belching, Hiccups, and Aerophagia, Clin Gastroenterol Hepatol. 2013;11(1) , diunduh dari: Medscape; akses: 26 Mei 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun