Klub asal Liga Inggris, Manchester City menjadi salah satu klub tersibuk pada bursa transfer pemain musim dingin Januari 2025 ini. Tercatat tiga pemain sudah masuk radar dan kemungkinan besar bergabung dengan "The Citizens".
Paling pertama adalah penyerang Omar Marmoush. Seturut laporan dari Skysports.com (17 Januari 2025), penyerang asal Mesir yang bermain di klub Bundesliga, Eintracht Frankfurt sepakat untuk menandatangani kontrak dengan Man City. Bahkan, laga kontra Borussio Dortmund menjadi laga perpisahan Marmoush dengan Frankfurt.
Negosiasi tercapai pada kata akhir setelah terjadi kesepakatan antara Frankfurt dan Man City. Marmoush menjadi salah satu pemain yang tampil impresif di Bundesliga Jerman pada musim ini.
Sejauh ini, dia sudah mencetak 15 gol. Jumlah itu menempatkannya di posisi kedua di bawah Harry Kane yang sudah mengoleksi 16 gol.
Barangkali Marmoush dipilih untuk melapisi Erling Haaland, atau juga menggantikan posisi dari Julian Alvarez yang memilih pergi ke Atletico Madrid pada awal musim lalu. Marmous bisa juga mengisi posisi di belakang Haaland untuk menopang produktivitas Man City dalam mencetak gol.
Kepergian Alvarez cukup berdampak lantaran Guardiola tak mempunyai opsi untuk melapisi Haaland dan juga pemain yang serba bisa ala Alvarez yang bisa mengisi beberapa posisi di lini depan.
Kedua, Victor Reis, bek muda asal Brasil yang bermain untuk Palmeiras. Seturut ulasan dalam Transfermark.com (9/1/25), Victor Reis sudah menyatakan kesetujuan secara pribadi dengan Man City.
Pemain berusia 18 tahun itu bisa menjadi bagian dari regenerasi lini belakang Man City dan juga menutup kekurangan pertahanan Man City.
Reis berposisi sebagai bek tengah dan juga bisa dimainkan sebagai bek kanan. Dia menjadi salah satu pemain penting di Palmeiras musim 2024/25. Dari 18 laga yang telah dimainkan, Reis sudah mencetak 1 gol.
Menurut Marcos Watts yang merupakan koresponden Transfermark di Brasil, Reis merupakan bek berkualitas yang baru muncul dari Serie A Liga Brasil. Secara fisik, Reis terbilang tinggi dan sangat bagus dalam duel di udara.
Juga, Reis memenuhi kriteria Pep Guardiola, yang mana pemain yang direkrut harus mempunyai kemampuan dalam menguasai dan mengontrol bola. Secara umum, Reis bisa bermain sebagai bek yang bisa mengatur serangan dari lini pertahanan.
Bukan rahasia lagi jika Guardiola bukanlah pelatih yang sembarang merekrut pemain. Pastinya, pemain muda yang dipilihnya memenuhi kriteria dari gaya dan taktik permainannya.
Ketiga, Abdukodir Khusanov. Selain mendapatkan Reis, Man City juga makin dekat dengan Khusanov yang bermain bersama Lens. Khusanov dinilai sebagia bek yang mempunyai mental petarung dan tak putus asa. Profilnya sebagai bek bisa mengisi tempat Kyle Walker jika benar-benar hengkang.
Pemain asal Ubezkistan ini kabarnya sudah mengiakan tawaran Man City. Kehadiran Khusanov bisa menguatkan lini belakang Man City yang tampak rapuh pada tahun 2024.
Hal itu terlihat lagi ketika Man City bermain seri kontra Brentford tengah pekan lalu. Man City yang bertandang ke markas Brentford sebenarnya sudah unggul 2-0. Namun, kelengahan lini belakang menjadi petaka yang mana Man City kebobolan 2 gol menjelang akhir laga.
Persoalan cedera yang menimpa John Stones, Rodri dan Ruben Diaz berpengaruh besar pada kesolidan lini belakang Man City. Makanya, pilihan untuk merekrut bek dan sekaligus mencari pemain bertipe gelandang bertahan menjadi pilihan mendesak bagi Man City agar tak terlalu terlempar jauh dari empat besar klasemen Liga Inggris musim ini.
Makannya, seturut jurnalis yang juga pakar transfer pemain Fabrizio Romano (17/1/25), Man City terlihat melakukan pembicaraan secara langsung dengan Juventus untuk mendiskusikan Andrea Cambiaso. Pembicaraan terlihat masih setengah jalan, dan belum ada kepastian apakah Cambiaso bisa datang pada bulan Januari ataukah di bulan Juni mendatang.
Selain itu, Man City juga sepakat dengan Erling Haaland soal perpanjangan kontrak. Man City memperpanjang kontrak Haaland hingga tahun 2034. Nilai kontrak terbilang fantastis lantaran Haaland dijadikan sebagai pemain bergaji tertinggi di Man City dan sekaligus di Liga Inggris.
Pergerakan Man City pada bulan Januari ini seperti membahasakan bahwa Guardiola terlihat sadar dengan kondisi tim dan proyek yang dibangunnya pada musim 2024/25. Timnya mengalami kemunduran ketika ada beberapa pemain penting dan bertipekan pemimpin menderita cedera.
Juga, Guardiola terlihat sadar bahwa mempercayakan pemain tertentu untuk sekian waktu bukanlah hal yang ideal. Makanya, pilihan mengiakan keputusan Walker untuk pergi pada pertengahan musim ini menjadi hal yang tepat lantaran Guardiola memiliki ruang untuk memanfaatkan para pemain muda yang baru didatangkan.
Lebih jauh, Guardiola tampaknya sadar diri bahwa keputusannya yang tak aktif transfer pemain di awal musim ini berbuah petaka. Man City hanya mendatangkan dua pemain, Savinho yang datang dari Girona dan menerima kembali Ilkay Gundongan dari Barcelona.
Kehadiran kedua pemain tersebut tak menutup secara penuh kelemahan Man City. Guardiola terlihat mau melakukan eksperimen untuk menutup posisi Rodri yang menderita cedera sewaktu Piala Eropa 2024 dengan beberapa pemain berbeda. Akan tetapi, Guardiola tak menemukan sosok yang tepat untuk menggantikan tempat pemain asal Spanyol tersebut.
Menjadi lebih rumit ketika bek berpengaruh seperti Diaz dan Stones mengikuti jejak Rodri masuk ruang cedera. Lini belakang Man City tampak keropos lantaran kehilangan para pemain yang bertipekan pemimpin di lini belakang.
Oleh sebab itu, kesibukan Man City pada transfer pemain bulan Januari ini sangat beralasan. Man City membutuhkan pembenahan dan Guardiola pun sadar diri bahwa pembelian pemain baru menjadi opsi untuk memperbaiki kelemahan yang terjadi.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H