Yamal merasa "at home" di Barca karena kultur dan ikatan yang telah terbangun. Karena itu, bukan tak mungkin, seperti yang disampaikan oleh Flick, setelah Messi sebagai pemain terbaik, ada Yamal.
Oleh karena itu, faktor kegemilangan Yamal tak lepas dari kultur yang terbangun sejak lama. Dari akademi hingga tim senior, Yamal dibentuk dalam sistem dan lingkungan yang persis sama. Hal itu pun membantu perkembangan Yamal sebagaimana yang ditampilkan sejauh ini.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H