Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Paolo Fonseca Diganjari Kartu Merah dan Dipecat AC Milan

30 Desember 2024   10:53 Diperbarui: 30 Desember 2024   10:53 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paulo Fonseca kabarnya Dipecat sebagai pelatih AC Milan. Foto: AFP/Piero Cruciati via Kompas. com

AC Milan bermain imbang 1-1 kontra AS Roma dalam pekan ke-17 lanjutan Serie A Liga Italia musim 2024/25 (30/12/24) di stadion San Siro, Milan. Hasil imbang tersebut membuat Milan bercokol di posisi ke-8 klasemen sementara Liga Italia dengan 27 poin.

Jarak poin dengan Atalanta yang berada di pemuncak klasemen berpaut 14 poin. Secara praktis, Milan terlihat sudah berada jauh dari lintasan sebagai salah satu saingan peraih trofi Scudetto pada musim ini.

Pada musim ini, persaingan di Liga Italia cukup sengit. Beberapa pekan terakhir, pergantian tim di posisi puncak sering terjadi. Atalanta, Napoli, dan Inter mulai bergantian tempat di puncak.

Apabila di pekan ke-18 Inter yang sementara berada di posisi ketiga meraih kemenangan, tim asuhan Simeone Inzaghi tersebut bisa kembali menjadi pemuncak klasemen sementara.

Kendati demikian, posisi Inter tak aman. Inter perlu ekstra hati-hati agar bisa mempertahankan trofi Liga Italia pada musim ini.

Di tengah persaingan itu, Milan seperti berada di luar lintasan. Tentu saja, sebagai salah satu klub yang secara tradisi memiliki nama besar di sepak bola Italia, pelatih Paolo Fonseca menghadapi ekspetasi yang cukup besar.

Paling tidak, Fonseca yang mempersembahkan satu-satunya kekalahan sejauh ini untuk Inter bisa membuat Milan juga bersaing di empat besar. Namun, kenyataannya Milan seperti berjalan tertatih-tatih.

Tren hasil imbang seperti menjadi bagian tak terpisahkan dari performa Milan. Termasuk salah satunya kontra Roma yang mana itu menjadi hasil imbang ke-6 Milan pada musim ini.

Menjamu Roma, Milan sebenarnya terlebih dahulu unggul lewat Tijjani Reijnders di menit ke-16. Akan tetapi, keunggulan tersebut tak bertahan lama lantaran Paulo Dybala menyamakan kedudukan pada menit ke-23.

Dalam laga tersebut, Fonseca diganjar kartu merah oleh wasit. Pemberian kartu merah tersebut dikarenakan karena protes Fonseca kepada wasit yang menilai bahwa ada pelanggaran pada Reijnders di kotak penalti AS Roma.

Lewat pengecekan VAR, insiden itu bukanlah pelanggaran. Walau demikian, Fonseca tetap melontarkan kata-kata keras kepada wasit sehingga aksinya itu berujung pada kartu merah.

Tak disangka kartu merah dan sekaligus hasil imbang tersebut seperti menjadi kata akhir dari Fonseca berkiprah sebagai pelatih Rossoneri. Sebagaimana yang diberitakan oleh beberapa media, Milan kabarnya memutuskan untuk memecat pelatih asal Portugal tersebut.

Di balik kabar tersebut, nama Sergio Conceicao diharapkan untuk menggantikan Fonseca sebagai pelatih. Conceicao juga berasal dari Portugal.

"Ya, saya meninggalkan klub. Saya baru saja mempelajari bahwa saya sudah dipecat sebagai pelatih. Itu adalah hidup, itu terjadi," ungkap Fonseca dari dalam mobilnya sewaktu meninggalkan San Siro sebagaimana terlansir dalam Being Sports. Com (30/12/24).

Pemecatan Fonseca bisa membahasakan bahwa Fonseca gagal memenuhi ekspetasi klub. Alih-alih masuk lintasan persaingan di empat besar, Milan terlihat sulit untuk tembus 6 besar dan bersaing dengan klub-klub seperti Inter, Atalanta, Napoli, Lazio dan bahkan Fiorentina dalam memperebutkan tempat pertama pada musim ini.

Performa Milan cenderung tak stabil dan tak konsisten dalam jangka waktu 6 bulan kepelatihan Fonseca. Ketidakstabilan itu dipengaruhi oleh beberapa sebab. Salah satu hal yang menonjol adalah relasi yang terbangun antara Fonseca dengan beberapa pemain di dalam skuad.

Bukan rahasia lagi jika Fonseca tak begitu akur dengan Rafael Leao dan bahkan kapten tim Theo Hernandez. Ketidakharmonisan itu berujung pada keputusan berani dalam tak memainkan pemain tersebut. Menjadi masalah saat keputusan itu malah menjadi batu sandungan, di mana Milan gagal meraih kemenangan.

Bagaimana pun, relasi dengan pemain menjadi kunci dari performa yang stabil. Tanpa relasi yang harmonis, performa tim bisa anjlok dan pelatih bisa kesulitan mengembangkan taktiknya sebagaimana yang dialami Fonseca di Milan.

Fonseca direkrut Milan dari Lille untuk menggantikan Stefano Pioli pada bulan Juli lalu. Pelatih berusia 51 tahun tersebut menjadi pilihan dari sekian nama untuk menjadi pelatih Milan.

Concecaio menjadi pilihan menggantikan Fonseca. Concecaio mempunyai rekam jejak manis sewaktu melatih Portu selama 7 tahun. Dalam rentang waktu tersebut, pelatih berusia 51 tahun tersebut mempersembahkan 11 trofi termasuk 3 trofi Liga Portugal.

Concecaio pastinya menghadapi ekspetasi sebagaimana yang dialami oleh rekan senegaranya Fonsesca sebagai pelatih Milan. Ketika harapan itu tercapai, tempatnya aman. Kalau tidak, Concecaio bisa saja mengalami nasib serupa Fonseca.

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun