Lewat pengecekan VAR, insiden itu bukanlah pelanggaran. Walau demikian, Fonseca tetap melontarkan kata-kata keras kepada wasit sehingga aksinya itu berujung pada kartu merah.
Tak disangka kartu merah dan sekaligus hasil imbang tersebut seperti menjadi kata akhir dari Fonseca berkiprah sebagai pelatih Rossoneri. Sebagaimana yang diberitakan oleh beberapa media, Milan kabarnya memutuskan untuk memecat pelatih asal Portugal tersebut.
Di balik kabar tersebut, nama Sergio Conceicao diharapkan untuk menggantikan Fonseca sebagai pelatih. Conceicao juga berasal dari Portugal.
"Ya, saya meninggalkan klub. Saya baru saja mempelajari bahwa saya sudah dipecat sebagai pelatih. Itu adalah hidup, itu terjadi," ungkap Fonseca dari dalam mobilnya sewaktu meninggalkan San Siro sebagaimana terlansir dalam Being Sports. Com (30/12/24).
Pemecatan Fonseca bisa membahasakan bahwa Fonseca gagal memenuhi ekspetasi klub. Alih-alih masuk lintasan persaingan di empat besar, Milan terlihat sulit untuk tembus 6 besar dan bersaing dengan klub-klub seperti Inter, Atalanta, Napoli, Lazio dan bahkan Fiorentina dalam memperebutkan tempat pertama pada musim ini.
Performa Milan cenderung tak stabil dan tak konsisten dalam jangka waktu 6 bulan kepelatihan Fonseca. Ketidakstabilan itu dipengaruhi oleh beberapa sebab. Salah satu hal yang menonjol adalah relasi yang terbangun antara Fonseca dengan beberapa pemain di dalam skuad.
Bukan rahasia lagi jika Fonseca tak begitu akur dengan Rafael Leao dan bahkan kapten tim Theo Hernandez. Ketidakharmonisan itu berujung pada keputusan berani dalam tak memainkan pemain tersebut. Menjadi masalah saat keputusan itu malah menjadi batu sandungan, di mana Milan gagal meraih kemenangan.
Bagaimana pun, relasi dengan pemain menjadi kunci dari performa yang stabil. Tanpa relasi yang harmonis, performa tim bisa anjlok dan pelatih bisa kesulitan mengembangkan taktiknya sebagaimana yang dialami Fonseca di Milan.
Fonseca direkrut Milan dari Lille untuk menggantikan Stefano Pioli pada bulan Juli lalu. Pelatih berusia 51 tahun tersebut menjadi pilihan dari sekian nama untuk menjadi pelatih Milan.
Concecaio menjadi pilihan menggantikan Fonseca. Concecaio mempunyai rekam jejak manis sewaktu melatih Portu selama 7 tahun. Dalam rentang waktu tersebut, pelatih berusia 51 tahun tersebut mempersembahkan 11 trofi termasuk 3 trofi Liga Portugal.
Concecaio pastinya menghadapi ekspetasi sebagaimana yang dialami oleh rekan senegaranya Fonsesca sebagai pelatih Milan. Ketika harapan itu tercapai, tempatnya aman. Kalau tidak, Concecaio bisa saja mengalami nasib serupa Fonseca.