Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Titik Lemah Barcelona Kala Ditundukkan Atletico Madrid

22 Desember 2024   07:37 Diperbarui: 22 Desember 2024   07:37 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Atletico Madrid merayakan gol ke gawang Barcelona. Foto:Josep Lago/AFP via Kompas. com

Barcelona kalah (2-1) dari Atletico Madrid pada pekan ke-19 lanjutan La Liga Spanyol 2024/25 di stadion Olimpic Lluis Companys (22/12/24). Kekalahan itu menggeser Barca dari puncak klasemen sementara dan menempatkan Atletico sebagai pemuncak klasemen sementara.

Sebenarnya Barca tampil superior atas tamunya, Atletico. Barca mengawali laga dengan cukup meyakinkan dengan mencetak gol pertama pada menit ke-30 pada babak pertama. Sebaliknya, pada babak pertama Atletico tak sekalipun mencatatkan tembakan ke gawang Barca.

Situasi berubah pada babak kedua. Barca tetap mendominasi jalannya laga. Atletico lebih memilih bertahan dan mencari celah untuk mencetak gol.

Akhirnya, Atletico menemukan cara dalam memanfaatkan celah di lini belakang Barca. Tak elak dari hanya 4 peluang emas, Atletico berhasil mencetak 2 gol. Satu gol bahkan terjadi di menit-menit akhir laga.

Barca yang mencatatkan 19 tembakan ke gawang Barca dengan 7 yang tepat sasar harus gigit jari. Kekalahan dari Atletico menjadi kekalahan kelima Barca pada musim ini di Liga Spanyol. 

Peluang tergeser dari posisi kedua juga besar apabila Real Madrid memenangkan laga pada akhir pekan ini.

Tentu saja, Kehilangan poin penuh di kandang sendiri menjadi pukulan bagi Pedri dan kawan-kawan. Untuk kedua kalinya secara berturut-turut, Barca ditundukkan di kediamannya sendiri di Liga Spanyol.

Pekan lalu, Barca secara mengejutkan dikalahkan oleh Leganes di stadion yang sama. Leganes mampu mencuri gol cepat, dan Barca gagal memanfaatkan dominasinya untuk membalas ketertinggalan.

Makanya, marwah stadion sementara Barca itu seperti terlihat kehilangan pamornya di hadapan lawan-lawan lantaran lagi-lagi Barca menderita kekalahan yang menyakitkan di kandangnya sendiri.

Atletico pun menyudahi tren tak pernah menang di kandang Barca sejak tahun 2006.

Dengan ini pula, Barca mengakhiri tahun 2024 ini dengan hasil yang menyakitkan. Sementara itu, Atletico mempertahankan tren kemenangan dalam lima laga terakhir. Tim asuhan Diego Simeone itu seperti mempertegas statusnya sebagai saingan peraih trofi Liga Spanyol pada musim ini.

Laga kontra Atletico kembali mengungkapkan titik lemah Barca yang terjadi saat kalah dari Leganes. Lini depan, tepatnya sektor striker menjadi salah satu aspek yang mendapatkan sorotan.

Robert Lewandowski yang kerap dipercayakan oleh Flick sebagai striker tunggal kembali gagal memanfaatkan beberapa peluang emas untuk mencetak gol.

Dalam laga kontra Leganes, tercatat Lewandowksi membuang 3 peluang emas untuk mencetak gol. Sama halnya dengan Atletico, yang mana pemain asal Polandia itu menyia-nyiakan peluang untuk menggandakan keunggulan "Blaugrana".

Sektor striker menjadi salah satu titik lemah Barca dalam beberapa laga terakhir. Naluri "pembunuh" Lewandowski sepertinya menghilang pada beberapa laga terakhir. Padahal, sejak awal kompetesi, Lewandowksi menjadi salah satu tulang punggung Barca dalam menjebol gawang lawan.

Titik lemah itu terlihat tanpa solusi. Flick masih ragu untuk memainkan Ferran Torres sejak menit-menit awal, terlebih khusus pada laga-laga serius kontra tim seperti Atletico Madrid. Pilihan Flick kerap jatuh pada Lewandowksi walaupun kenyataannya Lewadowksi juga tampil mengecewakan.

Kemudian, berbeda dengan situasi awal musim yang mana Flick begitu mempercayakan pemain muda dari akademi La Masia untuk mengisi beberapa posisi tertentu. Pada posisi striker, Flick juga tampaknya tak menemukan sosok yang tepat dari akademi untuk memainkan posisi tersebut.

Lewandowski masih menjadi satu-satunya pilihan Flick. Namun, langkah itu malah menjadi salah satu titik lemah dari pola permainan Barca yang sebenarnya superior, mendominasi, dan terorganisir dari lawan, tetapi tanpa penyelesaian akhir.

Barca sebenarnya hanya perlu menemukan faktor "pembunuh" atau pun penyelesai akhir dari setiap peluang yang tercipta. Ketika Lewandowski masih tak menunjukkan performa terbaiknya, hal itu bisa menjadi batu sandungan Barca dalam laga-laga selanjutnya.

Oleh sebab itu, bursa transfer pemain di bulan Januari bagi Barca untuk mencari alternatif bagi Lewandowski. Alternatif itu bisa saja menjadi pelapis Lewandowski dan bisa memberikan perbedaan ketika diturunkan.

Barca membutuhkan sosok striker di lini depan. Paling tidak, ada pemain yang ketika dimainkan walau sebagai pemain pengganti, tetapi bisa memberikan efek pembeda.

Dua kekalahan terakhir Barca mengekspos titik lemah Barca. Striker menjadi salah satu kebutuhan mendesak. Lewandowski sementara berada di bawah performa terbaiknya, dan untuk itu Barca membutuhkan alternatif lain untuk menggantikan Lewandowski kalau diperlukan.

 

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun