Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Nasib Tak Jelas "Anak Emas" Marcus Rashford di Manchester United

21 Desember 2024   12:24 Diperbarui: 21 Desember 2024   14:54 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marcus Rashford, pemain Manchester United. Foto: Paul Ellis/AFP via Kompas. com

Namun, kontribusi itu terlihat tak belum cukup apabila menimbang performanya di tiga musim lalu. Di era kepelatihan, Ole Gunnar Solksjaer, Rashford menjadi salah satu pemain yang berkembang dengan baik dan sulit tergantikan.

Pada musim 2022/23, Rashford mencatatkan diri sebagai salah satu penyerang tersubur. Tercatat Rashford mencetak 30 gol dari semua kompetesi. Akibatnya, Rasford tampak sulit tergantikan. Boleh dikatakan Rashford menjadi "anak emas" di antara para pemain lainnya.

Bahkan, Jadon Sancho yang saat ini dipinjamkan ke Chelsea sulit bersaing dengan Rashford untuk merebut posisi di sayap kiri. Apalagi, Sancho tampil tak konsisten sehingga membuat posisi Rashford sulit digoncang.

Namun, performa Rashford cenderung menurun pada dua musim terakhir. Catatan golnya menurun drastis. Musim lalu, Rashford hanya mencetak 8 gol, yang mana 1 gol lebih banyak dari musim ini.

Rashford boleh dikatakan sebagai salah satu pemain dan figur penting di MU. Bermula karirnya dari akademi MU sehingga Rashfrod sudah mengakarkan diri dengan "Setan Merah". 

Rashford menjadi salah satu pemain didikan akademi yang mampu tampil impresif di tim senior. Secara umum, Rashford sudah 20 tahun berada bersama MU.

Oleh sebab itu, terlalu sulit untuk memisahkan Rashford dari MU. Apalagi, dari sisi usia, Rashford masih bisa memberikan performa terbaik bersama MU.

Di sini, tantangan sebenarnya berada pada pundak Amorim. Apabila mau mempertahankan Rashford di skuad MU, Amorim harus putar otak untuk menempatkan Rashford pada posisi terbaik sekaligus mengembalikan mentalitas terbaiknya.

Namun, jika Amorim juga mendukung pintu keluar untuk Rashford, maka keputusan untuk tak melibatkannya dalam dua laga terakhir beralasan. Bukan rahasia lagi jika keputusan Amorim itu seperti cara untuk "mendisiplinkan" para pemainnya.

Kendati Amorim tak mengungkapkannya secara terbuka, terlihat bahwa langkah Amorim berkaitan dengan kegiatan Rashford pergi ke Amerika Serikat menonton permainan bola basket dan berada bersama dengan para artis di sana.

Padahal, di kesempatan lain, MU membutuhkan para pemain untuk selalu berada pada kondisi terbaik dengan tak melakukan agenda kegiatan yang tak perlu dan menyita energi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun