Makanya, tantangan lanjutnya terjadi kecenderungan di mana tiap sosok berupaya untuk menonjolkan diri dan melampaui batas tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak.
Kadang kala, ada tendensi wapres menonjolkan diri sebagai upaya kampanye untuk meraih kursi presiden di pilpres berikutnya. Masalahnya jika langkah politik itu malah merusak kebijakan presiden atau pun menodai langkah politik presiden.
Tensi tinggi antara presiden dan wakil presiden di Filipina bukan sekali ini terjadi. Sebelumnya, ayah Sara Duterte, Presiden Rodrigo Duterte tak mempunyai relasi yang harmonis dengan wapres Leni Robredo yang kemudian menjadi lawan kuat Ferdinand Marcos pada Pilpres 2022.
Situasi politik di Filipina bisa membahasakan titik lemah dari sistem politik dan organisasi politik yang terbangun. Hal itu sangat sulit dihindari apabila sistemnya tak dibenahi, dievaluasi, dikoreksi dan bahkan kalau perlu diubah.
Tensi tinggi politik di Filipina juga menjadi pelajaran berharga untuk konteks politik di Indonesia. Pertikaian politik antara pemimpin (presiden) dan wakilnya (wapres) bisa saja terjadi apabila tak berfondasi pada sokongan politik yang satu dan kuat.
Dalam arti, koalisi partai yang mendukung presiden dan wapresnya perlu mempunyai satu suara dalam mendukung antara keduanya. Bukan sebaliknya lebih cenderung untuk berpihak pada presiden, dan mengabaikan wapres.
Juga, kerja sama antara presiden dan wapres harus tampak pada distribusi tugas yang merata. Dalam arti, tak boleh ada dua "bintang" yang bersinar di puncuk kepemimpinan. Seyogianya, hanya satu bintang, yang mana sinarnya dimunculkan oleh kerja sama antara presiden dan wakil presiden hingga anggota kabinet.
Oleh sebab itu, tandem politik bisa roboh apabila fondasinya politiknya tak kuat dan juga lemahnya kesadaran politik dari tiap pihak tentang batas-batas tanggung jawab yang diemban. Paling tidak, tidak ada upaya untuk mengangkangi tugas dari masing-masing bidang kerja.
Salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI