Ketika Manchester City menderita kekalahan dari Sporting Lisbon (4-1) pada kualifikasi grup Liga Champions Eropa 2024/25, gelandan Man City Bernardo Silva berkomentar bahwa timnya berada dalam sisi yang gelap.Â
Komentar itu didasari oleh situasi di mana kekalahan kontra Sporting menjadi kekalahan ketiga berturut-turut untuk Man City.
Akan tetapi, Pelatih Man City, Pep Guardiola tak sepakat dengan Silva. Bahkan, Guardiola menilai bahwa timnya tak berada dalam sisi yang gelap. Lebih jauh, Guardiola seperti optimis bahwa timnya akan kembali pada jalur yang tepat.
Kekalahan telak (4-0) dari Tottenham Hotspur dalam pekan ke-12 lanjutan Liga Inggris musim 2024/25 (24 November 2024) seperti menegaskan kata-kata Silva dan menegasikan pendapat Guardiola. Kekalahan kontra Tottenham menjadi kekalahan yang kelima dari lima laga terakhir di semua kompetesi.
Dengan ini, Man City yang menjadi juara Liga Inggris dalam empat tahun terakhir seperti berada pada titik terendah. Kekalahan kelima berturut-turut itu pun menjadi rekor negatif dalam karir kepelatihan Guardiola yang nota bene baru menyepakati untuk tinggal semusim lagi dengan "The Citizens" hingga tahun 2026.Â
Juga, untuk pertama kalinya dalam karir sebagai pelatih, Guardiola mengalami kekalahan kandang dengan margin empat gol. Â
Parahnya, Man City tunduk di kandangnya sendiri dari Tottenham yang berstatuskan sebagai tim tamu. Seyogianya, Man City perlu meraih kemenangan guna mencoret rekam jejak empat kekalahan berturut-turut yang terjadi sebelum jedah internasional.
Namun, upaya itu gagal. Stadion Ettihad seperti ternoda. Kekalahan itu pun mengakhiri catatan tak terkalahan Man City selama 52 laga di stadion Etihad dan menjadi salah satu kekalahan kandang terburuk untuk Man City.
Kekalahan Man City, salah satunya, dipengaruhi oleh ketidakhadiran Rodri yang menderita cedera panjang. Pemain yang meraih trofi Ballon d'Or 2024 itu menjadi pemain vital dalam sistem skema permainan Gurdiola. Tak pelak, Rodri tak tergantikan dalam skema permainan Guardiola.
Pemain asal Spanyol itu pun bahkan pernah mengeluh dengan jumlah jam bermain yang terbilang banyak bersama Man City. Namun, Guardiola sepertinya tak mempunyai opsi lain yang cocok untuk menggantikan posisi dari Rodri. Boleh dibilang, secara tak langsung sistem permainan Guardiola bergantung pada kehadiran Rodri.