Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Titik Terendah Manchester City

24 November 2024   05:30 Diperbarui: 24 November 2024   22:16 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manchester City menderita kekalahan kontra Tottenham Hotspur (4-0) (Foto: AFP/Paul Ellis via Kompas. com) 

Ketika Manchester City menderita kekalahan dari Sporting Lisbon (4-1) pada kualifikasi grup Liga Champions Eropa 2024/25, gelandan Man City Bernardo Silva berkomentar bahwa timnya berada dalam sisi yang gelap. 

Komentar itu didasari oleh situasi di mana kekalahan kontra Sporting menjadi kekalahan ketiga berturut-turut untuk Man City.

Akan tetapi, Pelatih Man City, Pep Guardiola tak sepakat dengan Silva. Bahkan, Guardiola menilai bahwa timnya tak berada dalam sisi yang gelap. Lebih jauh, Guardiola seperti optimis bahwa timnya akan kembali pada jalur yang tepat.

Kekalahan telak (4-0) dari Tottenham Hotspur dalam pekan ke-12 lanjutan Liga Inggris musim 2024/25 (24 November 2024) seperti menegaskan kata-kata Silva dan menegasikan pendapat Guardiola. Kekalahan kontra Tottenham menjadi kekalahan yang kelima dari lima laga terakhir di semua kompetesi.

Dengan ini, Man City yang menjadi juara Liga Inggris dalam empat tahun terakhir seperti berada pada titik terendah. Kekalahan kelima berturut-turut itu pun menjadi rekor negatif dalam karir kepelatihan Guardiola yang nota bene baru menyepakati untuk tinggal semusim lagi dengan "The Citizens" hingga tahun 2026. 

Juga, untuk pertama kalinya dalam karir sebagai pelatih, Guardiola mengalami kekalahan kandang dengan margin empat gol.  

Parahnya, Man City tunduk di kandangnya sendiri dari Tottenham yang berstatuskan sebagai tim tamu. Seyogianya, Man City perlu meraih kemenangan guna mencoret rekam jejak empat kekalahan berturut-turut yang terjadi sebelum jedah internasional.

Namun, upaya itu gagal. Stadion Ettihad seperti ternoda. Kekalahan itu pun mengakhiri catatan tak terkalahan Man City selama 52 laga di stadion Etihad dan menjadi salah satu kekalahan kandang terburuk untuk Man City.

Kekalahan Man City, salah satunya, dipengaruhi oleh ketidakhadiran Rodri yang menderita cedera panjang. Pemain yang meraih trofi Ballon d'Or 2024 itu menjadi pemain vital dalam sistem skema permainan Gurdiola. Tak pelak, Rodri tak tergantikan dalam skema permainan Guardiola.

Pemain asal Spanyol itu pun bahkan pernah mengeluh dengan jumlah jam bermain yang terbilang banyak bersama Man City. Namun, Guardiola sepertinya tak mempunyai opsi lain yang cocok untuk menggantikan posisi dari Rodri. Boleh dibilang, secara tak langsung sistem permainan Guardiola bergantung pada kehadiran Rodri.

Efeknya pun seperti terjadi saat ini ketika Rodri menderita cedera. Guardiola terlihat kesulitan untuk menutup tempat yang ditinggalkannya. Apalagi, Mato Kovavic yang seyogianya menjadi pelapis dan penutup Rodri juga sementara menderita cedera.

Kontra Tottenham menjadi salah satu contoh di mana lini tengah Man City begitu keropos. Guardiola memainkan Ilkay Gundogan sebagai gelandang jangkar dan didampingi oleh R. Lewis dan B. Silva.

Performa para gelandang itu gagal mengimbangi permainan efektif dan cepat ala para pemain Tottenham. Bahkan, James Maddison yang merupakan gelandang Tottenham tampil lebih impresif dengan mencetak dua gol.

Tottenham berhasil mengekspos lini tengah Man City yang tanpa kehadiran sosok yang kuat dan teratur dalam mengatur permainan. Akibatnya, Man City terlihat tampak tak solid dan tak kuasa mencegah kebobolan 4 gol tak terbalaskan.

Man City berada pada titik terendah. Alih-alih memperbaiki performa tim yang kalah di empat laga terakhir sebelum jedah internasional, Man City malah kembali jatuh pada lubang yang sama. 

Menjadi masalah ketika kekalahan itu terjadi di kandang sendiri dengan margin gol yang terbilang besar. Itu bisa bertanda bahwa Man City sementara tak baik-baik saja.

Untuk sementara Man City masih berada di posisi kedua klasemen sementara Liga Inggris 2024/25 dengan koleksi 23 poin. Jarak dengan pemuncak klasemen Liverpool bisa saja bertambah lebar dengan gap 8 poin jika Liverpool menang di pekan ke-12.

Lalu, Man City hanya memiliki beda poin dengan Chelsea di tempat ketiga, Arsenal di tempat keempat, dan Brighton di tempat kelima. 

Artinya, apabila Man City kembali menderita kekalahan di laga berikutnya, posisinya bisa keluar dari empat besar dan itu bisa menegaskan titik terendah Man City di Liga Inggris.

Salam Bola

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun