Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ruben Amorim, "Mourinho 2.0" dan Ujian Perdana di Portmand Road

22 November 2024   07:24 Diperbarui: 22 November 2024   07:40 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruben Amorim akan menjadi salah satu sorotan di balik kembali bergulirnya Premier League 2024/25 pada pekan ini. Amorim akan menjalani debut sebagai pelatih Manchester United (MU).

Sangat sulit bagi Amorim untuk menanggalkan ekspetasi tinggi dari suporter MU. Harapannya, Amorim benar-benar "The Chosen One" yang mengembalikan era kejayaan MU sebagaimana yang pernah tertoreh pada era Sir Alex Ferguson.

Kalau dihitung pelatih setelah era Ferguson berakhir di tahun 2013, Amorim adalah pelatih yang kedelapan. Tujuh pelatih lainnya berakhir dengan kata pemecatan lantaran tak memenuhi ekspetasi klub. MU gagal bangkit. MU seperti terjerembab pada jurang di mana hanya terdapat klub-klub medioker. Bahkan, ketika Ten Hag dipecat, MU sementara berada di luar posisi 10 besar.

Oleh sebab itu, tak berlebihan ekspetasi besar berada di pundak Amorim. Mantan pelatih Sporting Lisbon itu sekiranya mampu mengembalikan masa kejayaan MU sekaligus menjadikan MU sebagai tim yang disegani di Liga Inggris.

Paling tidak, Amorim bisa menghapus ungkapan "Manchester is Blue!" yang bermaksud pada masa kejayaan dan dominasi Manchester City pada 10 tahun terakhir. Man City telah sukses mempertahankan 4 musim berturut-turut trofi Liga Inggris, dan kesuksesan itu seperti pukulan telak untuk MU.

Amorim akan memulai debutnya sebagai pelatih MU saat bertandang ke stadion Portman Road , Markas Ipswich Town (25 November 2024). Ipswich Town adalah tim promosi. Dari 11 laga yang telah dimainkan, Ipswich berada di posisi ke-17 dengan koleksi 8 poin.

Sebagai tim promosi, jalan Ipswich tak terbilang mulus sejak awal musim. Baru satu kemenangan yang diraih tim asuhan Pelatih Kieran McKenna selebihnya 5 kali kalah dan 5 kali imbang.

Kendati demikian, "Setan Merah" perlu berwaspada dan tak boleh menganggap enteng dari kekuatan Ipswich. Ipswich mengakhiri tren negatif dalam dua laga terakhir.

Setelah menahan imbang Leicester City 1-1, Ipswich secara mengejutkan mengalahkan Tottenham Hotspur (2-1). Kemenangan kontra Tottenham menjadi kemenangan perdana Ipswich musim ini. Kemenangan itu tercapai saat Ipswich berlaku sebagai tuan rumah.

MU memang berjalan pada jalur yang tepat saat dipegang oleh pelatih interim, Ruud van Nistelrooy setelah Ten Hag pergi. Dalam gengaman Nistelrooy, MU tak terkalahkan di setiap laga yang mana 1 kali imbang dan 3 kali menang.

Makanya, pelatih sementara asal Belanda itu meninggalkan bekas yang cukup impresif dan catatan yang bisa membebankan Amorim. Paling kurang, Amorim mempertahankan dan kalau boleh memoles level permainan MU selama dipegang Nistelrooy.

Dalam beberapa hari di tempat latihan MU, Amorim langsung mendapatkan kesan menarik dari para pemain. Pelatih berusia 39 tahun yang bergabung dengan MU pada 11 November itu langsung tancap gas dan tak menyia-nyiakan waktu untuk memberikan yang terbaik untuk MU. Besar perkiraan bahwa Amorim akan memainkan formas 3-4-3 dengan menekankan permainan menyerang.

Seperti terlansir dalam Manchester Evening News (21 November 2024) yang mengutip surat kabar "The Sun" menyatakan bahwa para pemain langsung terkesan dengan pola latihan dan pendekatan Amorim.

Bahkan, beberapa pemain menjuluki Amorim dengan "Mourinho 2.0" disebabkan oleh pendekatan, kepercayaan diri, dan auranya saat berbicara. Akan tetapi, para pemain juga melihat bahwa Amorim mempunyai perbedaan dalam gaya pendekatan taktik dengan Jose Mourinho.

Seperti Mourinho, Amorim berangkat dari Liga Portugal. Hanya saja, Mourinho berkiprah di Portu sebelum direkrut oleh Chelsea pada usia 41 tahun. Sebelum direkrut Chelsea, seperti Amorim, Mourinho juga sukses mempersembahkan 2 gelar Liga Portugal.

Menariknya, Mou pernah melatih MU selama dua tahun. Dengan MU, Mou mempersembahkan dua trofi, Piala Liga Eropa dan Piala Carabao. Juga, Mou berhasil mengantarkan MU pada posisi kedua klasemen akhir di Liga Inggris. Akan tetapi, Mou gagal mengakhiri puasa gelar MU di Liga Inggris.

Seperti pelatih yang lainnya, Mou juga dipecat lantaran performa MU yang cenderung menurun. Mou pergi dari MU pada bulan Desember 2018 ketika jarak jumlah poin MU dengan empat besar terpaut 11 poin.

Amorim tentu saja menuliskan jalannya sendiri di MU. Perbandingan memang sulit untuk dihindari. Akan tetapi, berbekal pengalaman di Sporting Lisbon dan dipolesi energi dan antusiasme, bukan tak mungkin Amorim akan menjadi sosok yang memenuhi ekspetasi MU.

Debut di Liga Inggris dengan bertandang ke markas Ipswich pada pekan ini akan menjadi ujian nyata bagi Amorim sebagai sosok yang tepat menggantikan tempat Erik Ten Hag.

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun