Pendek kata, sebisa mungkin memberikan bola kepada Mbappe dan dia akan menyelesaikan tugasnya dengan mencetak gol.
Di Madrid, status "pangeran" sebagaimana di Paris harus ditinggalkan. Madrid memiliki Vinicius Jr, yang sempat diisukan menjadi peraih Ballon d'Or tahun 2024.Â
Posisi Mbappe di PSG juga dimainkan oleh Vinicius. Jadinya, Mbappe harus berkorban untuk meninggalkan tempat nyamannya dan mengiakan tuntuntan permainan tim dan strategi pelatih.
Belum lagi, Mbappe harus berekonsiliasi dengan pengaruh pemain lain seperti Jude Bellingham. Bellingham kerap naik ke area sentral permainan untuk membantu serangan dan bahkan mencari peluang untuk mencetak gol. Dengan situasi itu, keleluasaan Mbappe juga makin terpinggirkan. Â
Perubahan taktik dan situasi bisa menjadi salah satu faktor dari masa-masa krisis Mbappe di Madrid. Situasi itu bisa berlalu bergantung pada tingkat kemampuan Mbappe dalam beradaptasi dengan klub.
Situasi krisis Mbappe itu berujung pada nasibnya di Timnas Perancis. Pelatih Didier Deschamps memilih untuk tak mengikutsertakan Mbappe dalam tugas Timnas Perancis pada laga UEFA Nations League pada bulan November ini.
Dalam turnamen itu, Perancis akan bermain kontra Israel dan Italia. Perancis mempunyai misi tersendiri kontra Italia yang mana pertemuan pertama, Italia mencukur Perancis dengan skor 3-1 di Paris. Jadinya, laga itu harus dipersiapkan dengan baik, termasuk dengan melibatkan skuad yang mumpuni.
Boleh jadi, ketidakikutsertaan Mbappe disebabkan oleh situasi pemain yang belum tampil pada level terbaik di Madrid. Belum lagi masalah kebugaran fisik yang mana Deschamps menilai bahwa Mbappe belum benar-benar pulih dari masalah cedera. Untuk itu, Mbappe perlu membutuhkan waktu untuk memulihkan diri.
Terlepas dari pelbagai alasan itu, boleh jadi situasi di Madrid menjadi salah satu faktor dari alasan Deschamps tidak mengikutsertakan Mbappe bermain bersama Timnas Perancis. Itu juga bisa menjadi alarm untuk Mbappe sendiri.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H