Nama Lamine Yamal kian melambung dalam jagat dunia sepak bola. Gol Yamal ke gawang Real Madrid dalam El Clasico jilid pertama di Liga Spanyol musim 2024/25 menambah dereten rekor yang ditorehkan.Â
Yamal menjadi pemain termuda yang mencetak gol di El Clasico, Real Madrid vs Barcelona.
Ditambah lagi dengan penganugerahan trofi Kopa di Paris, Perancis pada beberapa waktu lalu. Trofi itu merupakan bentuk penghargaan pada pemain berusia 21 tahun ke bawah.Â
Menariknya, Yamal menjadi pemain paling muda dalam mendapatkan trofi tersebut.
Nama Yamal memang semakin naik daun di Barcelona. Performanya di El Clasico seperti membaptis dirinya sebagai bintang baru El Clasico. Â
Namun, kalau menilik kekuatan Barca dalam menekuk El Real di El Clasico Jilid pertama musim ini, terlihat bahwa Barca lebih bermain sebagai tim. Bahkan di antaranya adalah peran para pemain muda yang dibentuk dan diorbitkan dari akademi klub, La Masia.
Salah satunya adalah Pau Cubarsi. Hampir seusia dengan Yamal, 17 tahun, Cubarsi menjadi patner solid Inigo Martinez (33 tahun) di lini pertahanan Barca. Salah satu takel penting yang dibuat Cubarsi adalah sewaktu mencegah Vinicius Jr menembus barisan pertahanan Barca.
Secara umum, Cubarsi naik ke tim senior sewaktu era Pelatih Xavi Hernandez. Tempatnya kian permanen di era Hansi Flick. Itu terjadi lantaran krisis lini belakang yang mana Andre Christensen dan Ronald Araujo masih menderita cedera.
Jadinya, Cubarsi kerap diduetkan dengan Inigo. Kalau ditilik lebih mendalam, keduanya terbilang sebagai pemain pelapis dalam skuad Barca. Namun, kedua membuktikan bahwa keduanya bukan sekadar pelapis, tetapi menjadi pemain yang patut diperhitungkan di lini belakang Barca.
Cubarsi mampu mengimbangi Inigo. Jebakan offiside yang menjadi andalan Barca musim ini, termasuk melawan El Real yang dihuni oleh beberapa pemain bintang membahasakan kualitas yang dipunyai oleh Inigo dan Cubarsi.