Memanfaatkan daya jelajah dan energi McTominay, Conte bisa mengubah formasi seturut tuntutan laga. McTominay bisa berperan sebagai gelandang bertahan, pun sebagai gelandang serang yang bisa membantu Lukaku.
Tak elak, suporter Napoli pun mengubah nama McTominay dengan "McTottally" lantaran kiprahnya di lapangan yang bergerak di mana bola berada.
Selain itu, Conte juga melihat bahwa titik lemah Napoli pada musim lalu terletak pada sektor pertahanan. Makanya, Conte merekrut Alessandro Buongiorno yang dinilai sebagai salah satu bek terbaik di Serie A.
Berduet dengan Amir Rahmani di sektor pertahanan, Buongiorno langsung menjawabi masalah lini belakang musim lalu. Pada musim lalu, Napoli kebobolan 48 gol dan 27 gol terjadi di Stadion Diego Armando Maradona. Keroposnya lini belakang tak lepas dari kepergian dari Kim Min-jae, salah satu bek yang cukup berperan di era Luciano Spalletti sewaktu meraih Scudetto.
Dari 10 laga yang telah dimainkan, Napoli baru 5 kali kebobolan. Jumlah itu yang paling sedikit di antara tim-tim lain di Liga Italia.
Selain berbelanja pemain, Conte juga menguatkan kembali mentalitas Napoli. Tentu saja, pengalamannya di masa lalu tak bisa dipisahkan dalam membangun performa Napoli. Conte menerapkan gaya kepelatihannya di Juventus yang mana para pemain diminta untuk tampil profesional dan penuh dedikasi.
"Apa yang saya dapat janjikan adalah keseriusan, sebuah kata yang sering kali dianggap enteng. Keseriusan dalam memberikan segalanya untuk Napoli, dalam menyalurkan budaya kerja saya dan mentalitas saya," ungkap Conte seperti terlansir dalam BBC Sport.com (29 October 2024).
Ya, kata-kata Conte itu bukan isapan jempol. Sudah terbukti di mana saja dia berkiprah sebagai pelatih Juventus, yang mana dia tak ragu untuk memberikan penekanan pada pemain agar menunjukkan mentalitas sebagai pemenang dan bermain penuh intens dan pasion.Â
Bahkan, Conte juga tak ragu untuk mengkonfrontasi rekan sesama pelatih kalau memang hal itu berkaitan dengan tim.
Salah satu kelebihan Conte adalah kepribadian yang kuat dan tegas. Mentalitas itu yang ditransferkan kepada anak-anak asuhnya di Napoli. Di balik itu, Conte juga membangun Napoli sebagai unit yang bertarung untuk kepentingan tim sepanjang laga.