Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Walau Indonesia Dikecewakan Wasit, Persaingan di Grup C Tetap Ketat

11 Oktober 2024   10:27 Diperbarui: 12 Oktober 2024   11:35 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Pemain Indonesia merayakan gol ke gawang Bahrain. Foto: Dok. PSSI via Kompas.com

Gol Tim Nasional (Timnas) Bahrain pada menit injury time menit ke-119 cukup melukai hati Timnas Indonesia. Luka itu bukan semata-mata karena gol tercipta beberapa detik jelang peluit akhir laga ditiup, tetapi lebih dari itu, gol itu terjadi melampaui waktu yang telah ditentukan.

Sebagaimana yang diumumkan, laga yang berlangsung di Riffa National Stadium, Bahrain itu (11 Oktober 2024) diperpanjang hingga 6 menit. Kenyataannya, laga melewati waktu yang telah disampaikan tersebut.

Terang saja, wasit Ahmed Al Kaf yang memimpin laga tersebut mendapat "kutukan" suporter Indonesia. Juga, para pemain Indonesia dan beberapa ofisial mendekati wasit asal negara Oman itu untuk meminta klarifikasi dan memprotes apa yang sudah terjadi.

Namun, upaya itu terasa hampa. Hasil laga tetap 2-2. Malahan, salah satu tim ofisial Indonesia, Sumardji diganjar kartu merah dari wasit.

Hasil imbang itu membuat Indonesia sudah mengoleksi 3 poin dari 3 laga yang telah dimainkan. Padahal, kalau Indonesia bisa menang, posisi Indonesia di klasemen grup C zona Asia untuk kualifikasi zona Asia cukup meyakinkan. Indonesia bisa naik ke posisi ke-2.

Pengandaian itu tak kesampaian gegara wasit yang salah melihat waktu ataukah wasit yang tak ingin Indonesia pulang dengan poin penuh. Entahlah. Yang pasti dari Bahrain Indonesia pulang dengan nada kekecewaan pada keputusan wasit Ahmed Al Kaf.

Drama wasit ala Ahmed Al Kaf memang bukanlah perkara baru di dunia sepak bola. Bahkan sudah lumrah.

Beruntung urat nadi kesabaran para pemain Indonesia masih pada titik terkontrol. Kalau tidak, bogem mentah ala pemain Sulawesi Tengah di PON Aceh-Sumut 2024 kepada wasit yang memimpin laga antara Sulteng vs Aceh.

Memang hasil di Bahraian mengecewakan Timnas Indonesia. Semuanya gegara wasit. Barangkali kita pun berpikir bahwa tantangan Indonesia tembus ke Piala Dunia bukan saja tim-tim lawan atau pun mentalitas tim sendiri, tetapi lebih dari itu berkaitan dengan wasit atau pengadil lapangan.

Di tengah kekecewaan, masih ada rasa optimis yang perlu dipikul Indonesia saat bertandang ke China pada pekan depan. Tepatnya di laga ke-4 kualifikasi Grup C Piala Dunia 2024 yang akan berlangsung pada 15 Oktober 2024 di Qingdao Youth Football Stadium, Shandong, China.

Optimisme itu bukan saja karena performa China yang belum membaik di grup C. Dari 6 tim yang berada di grup C, hanya China yang belum mendapatkan poin. Tiga laga dengan tiga kekalahan.

Hanya saja, tiga kekalahan China itu terjadi kontra tim-tim solid, mulai Jepang, Arab Saudi, dan Australia. Makanya, bermain kontra Indonesia bisa menjadi momentum dari negara yang dipimpin oleh Presiden Xi Jingping itu menjadi titik balik.

Bagi Indonesia, laga kontra China bisa menjadi kesempatan untuk mendapatkan poin penuh di tengah ketatnya persaingan di grup C. Paling tidak, poin penuh perlu diperoleh oleh Indonesia guna tembus tiga besar pada posisi grup C.

Sejauh ini hingga tiga laga yang telah dimainkan, Jepang menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan. Bahkan Tim "Samurai Biru" itu sudah mengoleksi 9 poin dengan catatan 3 kemenangan sempurna.

Oleh sebab itu, Jepang terlihat menjadi tim pertama yang berpeluang lolos ke Piala Dunia 2026 dari grup C. Tertinggal satu tiket bagi tim-tim lain kalau mau langsung lolos menemapi Jepang atau pun menghindari babak play off.

Perebutan satu tiket mewakili Jepang di babak kualifikasi grup C radanya agak ketat. Australia dan Arab Saudi sudah mengalami tantangan besar dari Indonesia. 

Artinya, perebutan satu tiket langsung ke Piala Dunia bukan jalan yang gampang untuk dua tim yang sudah langganan bermain di Piala Dunia tersebut.

Bagi Indonesia, persaingan ketat di Grup C memberikan pesan bahwa tak ada yang mustahil untuk lolos ke babak selanjutnya. Drama wasit di Bahrain perlu dikesampingkan. Perlu fokus untuk laga di China. Toh, Bahrain akan bertandang ke Indonesia nantinya.

Skuad asuhan Pelatih Shin Tae-yong itu sudah menunjukkan kualitasnya dalam tiga laga, baik itu bermain di luar negara atau bertandang ke stadion lawan, maupun berstatuskan sebagai tuan rumah. Menariknya, walau bermain di kandang lawan, Indonesia mampu tampil solid.

Kendati publik sepak bola dikecewakan dengan gol menit-menit akhir yang dinilai bagian dari kesalahan wasit, kita pun sadar bahwa persaingan di Grup C cukup ketat. 

Persaingan itu bisa menjadi salah satu tolok ukur bahwa Indonesia memiliki peluang untuk bisa mendapatkan satu tiket langsung ke Piala Dunia 2026.

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun