Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Setelah Tepis Dua Penalti AC Milan, David de Gea Singgung Manchester

7 Oktober 2024   22:30 Diperbarui: 8 Oktober 2024   04:04 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
David de Gea tepis dua penalti dari pemain AC Milan. Foto: Paul Ellis/AFP via Kompas.com

Kemenangan Fiorentina atas AC Milan (2-1) dalam laga pekan ke-7 lanjutan Serie A Liga Italia (7 Oktober 2024) di stadion Artemio Franchi tak lepas dari aksi heroik penjaga gawang David de Gea. 

Tak tanggung-tanggung, dua kali De Gea menepis penalti dari pemain Milan. 

Pada babak pertama, De Gea menyelamatkan gawang Fiorentina dari sepakan penalti yang diambil oleh Theo Hernandez. De Gea mampu membaca dengan baik arah penalti dari pemain berposisi bek tersebut. 

Persis sama dengan penalti kedua dari Rossonerri. Kali ini giliran striker bertubuh jangkung, Tammy Abraham yang memenuhi tugas untuk menjadi algojo dari titik penalti. 

Lagi-lagi, De Gea mampu membaca dengan baik arah bola dari mantan pemain AS Roma dan Chelsea tersebut. 

Berkat dua penyelamatan itu, De Gea ikut membantu kemenangan Fiorentina sekaligus melukai Milan. Kekalahan dari Fiorentina ibarat garam pada luka Milan yang belum sembuh setelah pada tengah pekan lalu kalah di kualifikasi grup kontra Bayer Leverkusen. 

Dua kekalahan dalam rentang waktu kurang dari sepekan membuat situasi tak nyaman di kubu Milan. Bukan tak mungkin, posisi Pelatih Paulo Fonseca kembali terombang-ambing. 

Kehadiran De Gea menjadi berkah bagi  "La Viola, julukan Fiorentina. Semusim De Gea vakum dari sepak bola sejak meninggalkan Manchester United. 

Setelah hampir semusim De Gea tak bermain karena tak ada klub yang meminangnya, Fiorentina pun berani untuk merekrut kiper berusia 33 tahun itu pada bulan Agustus lalu. 

Tak hanya itu, Fiorentina langsung memberikan tempat pertama di bawah mistar gawang. Keputusan Fiorentina itu cukup beralasan lantaran reputasi De Gea sudah sangat berpengalaman terlebih khusus dari pengalamannya selama lebih 10 musim di Manchester United. 

Ya, De Gea menghabiskan sebagian besar masa karirnya di MU. Tak elak, setelah mempertontonkan aksi heroiknya kontra Milan, De Gea mengabadikan momen kenangan dengan MU dalam salah platform media sosialnya. 

Tertulis di media Instagramnya, "Started in Spain, made in Manchester, loving it in Italy." 

Tulisan De Gea itu melengkapi postingan foto dirinya sebagai penjaga gawang Fiorentina. 

De Gea mengawali karirnya di Atletico Madrid sebelum pindah ke MU. Sir Alex Ferguson yang melihat bakat De Gea tak ragu untuk mendatangkannya saat masih berusia 20 tahun pada tahun 2011. 

Harga yang digucurkan MU kala itu membuat De Gea sebagai kiper termahal kedua setelah Gianluigi Buffon. 

Penjaga gawang berusia 33 tahun itu mencatatkan 500 pernampilan bersama "Setan Merah". Atas capaian itu, pada tahun 2022, Sir Alex Ferguson sendiri yang memberikan penghargaan atas kiprah De Gea sebagai pemain MU yang mampu bermain 500 laga. 

Bagi De Gea, Ferguson menjadi bagian terpenting dalam karirnya. Setelah menerima penghargaan atas capaiannya bermain 500 laga bersama MU, De Gea mengakui bahwa Ferguson adalah orang yang tepat untuk memberikan penghargaan tersebut. 

Alasannya karena Ferguson sendiri yang membawanya ke Old Trafford, mempercayainya walau di masa awal di MU performa De Gea kurang meyakinkan, hingga terus mempercayainya sebagai bagian penting dari Old Trafford. 

De Gea menyimpan sejarah tersendiri bersama MU. Sayangnya, sejarahnya itu berakhir dengan jalan yang tak manis lantaran secara halus dia disingkirkan keluar dari MU sejak kedatangan Andre Onana di era Pelatih Erik Ten Hag. 

Tak elak, tak sedikit suporter yang mengakui kehebatan De Gea selepas laga kontra Milan dan secara bersamaan mencelah keputusan Ten Hag membuka pintu keluar untuk De Gea dari Old Trafford. 

Paling tidak, dari sisi pengalaman dan kesenioran, De Gea bisa menjadi mentor untuk para pemain yang lain. Bahkan, itu bisa menjadi bahan persaingan dengan Onana yang sejauh ini belum menunjukkan performa yang konsisten. 

Kendati sudah berseragam Fiorentina, De Gea masih tak melupakan MU yang telah menjadi bagian terbesar dari karirnya sebagai pesepak bola profesional, terlebih khusus sebagai penjaga gawang. 

Salam Bola 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun