Ya, De Gea menghabiskan sebagian besar masa karirnya di MU. Tak elak, setelah mempertontonkan aksi heroiknya kontra Milan, De Gea mengabadikan momen kenangan dengan MU dalam salah platform media sosialnya.Â
Tertulis di media Instagramnya, "Started in Spain, made in Manchester, loving it in Italy."Â
Tulisan De Gea itu melengkapi postingan foto dirinya sebagai penjaga gawang Fiorentina.Â
De Gea mengawali karirnya di Atletico Madrid sebelum pindah ke MU. Sir Alex Ferguson yang melihat bakat De Gea tak ragu untuk mendatangkannya saat masih berusia 20 tahun pada tahun 2011.Â
Harga yang digucurkan MU kala itu membuat De Gea sebagai kiper termahal kedua setelah Gianluigi Buffon.Â
Penjaga gawang berusia 33 tahun itu mencatatkan 500 pernampilan bersama "Setan Merah". Atas capaian itu, pada tahun 2022, Sir Alex Ferguson sendiri yang memberikan penghargaan atas kiprah De Gea sebagai pemain MU yang mampu bermain 500 laga.Â
Bagi De Gea, Ferguson menjadi bagian terpenting dalam karirnya. Setelah menerima penghargaan atas capaiannya bermain 500 laga bersama MU, De Gea mengakui bahwa Ferguson adalah orang yang tepat untuk memberikan penghargaan tersebut.Â
Alasannya karena Ferguson sendiri yang membawanya ke Old Trafford, mempercayainya walau di masa awal di MU performa De Gea kurang meyakinkan, hingga terus mempercayainya sebagai bagian penting dari Old Trafford.Â
De Gea menyimpan sejarah tersendiri bersama MU. Sayangnya, sejarahnya itu berakhir dengan jalan yang tak manis lantaran secara halus dia disingkirkan keluar dari MU sejak kedatangan Andre Onana di era Pelatih Erik Ten Hag.Â
Tak elak, tak sedikit suporter yang mengakui kehebatan De Gea selepas laga kontra Milan dan secara bersamaan mencelah keputusan Ten Hag membuka pintu keluar untuk De Gea dari Old Trafford.Â
Paling tidak, dari sisi pengalaman dan kesenioran, De Gea bisa menjadi mentor untuk para pemain yang lain. Bahkan, itu bisa menjadi bahan persaingan dengan Onana yang sejauh ini belum menunjukkan performa yang konsisten.Â