Namun, hal itu tak terjadi. Barangkali persoalan cedera menjadi asalan yang membuat klub-klub lain enggan untuk mendapatkan servis Fati.
Rupanya, Flick masih berupaya menemukan potensi terbaik Fati. Pelatih asal Jerman itu perlahan-lahan mengatur Fati agar bisa kembali pada kondisi terbaik dengan mulai memasukannya dalam skuad utama.
Secara umum, Fati sudah pulih dari cedera. Tertinggal pada bagaimana Flick memainkannya. Ketika batal memasukan Fati saat kalah kontra Osasuna pekan lalu, Flick dikritik. Sama halnya tak memainkannya saat bermain kontra AS Monaco.
Flick berdalil jika intensitas laga cukup tinggi. Makanya, pilihan memasukan Flick tak begitu bijak. Â
Tak elak saat Barca menang telak 5-0 kontra Young Boys di stadion Olimpic Lluis Company pada lanjutan kualifikasi grup Liga Champions Eropa, Flick memilih Fati sebagai pemain yang menggantikan posisi Pedri di menit ke-64. Â
Tepuk tangan para penonton tak hanya memberikan apresiasi kepada Pedri, tetapi sebagai tanda "Selamat Datang Kembali" untuk Fati yang pernah dinilai sebagai salah satu sensasi terbaik dari akademi La Masia.
Terakhir kali Fati bermain di depan pendukung Barca terjadi pada 20 Agustus 2023 sewaktu melawan Cadiz. Â
Peran Fati agak berbeda. Bermain sebagai gelandang daripada posisi favoritnya sebagai penyerang sayap. Salah satu alasan Flick adalah agar mencoba Fati bermain di posisi yang berbeda.
Dalam peran barunya itu, Fati memiliki akurasi passing 94 persen dan menyentuh bola selama 26 kali. Tentu saja, Fati perlu lebih beradaptasi dengan tim. Hal itu bisa terlihat ketika 6 kali Fati kehilangan bola.
Terlepas dari posisi berbeda tersebut, Flick terlihat berupaya untuk membantu Fati menemukan kemampuan terbaiknya. Selain dengan memberikan banyak waktu bermain, juga dengan mempercayakan pada peran baru.
Flick, selain mengapresiasi performa Fati juga menyatakan bahwa Fati perlu membutuhkan waktu pemulihan agar kembali pada kondisi terbaiknya.