Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

September Kelabu untuk Manchester United dan Akhir Alibi dari Erik Ten Hag

30 September 2024   06:51 Diperbarui: 30 September 2024   22:16 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih lanjut, Neville menyampaikan kepada Sky Sports bahwa laga MU kontra Tottenham menjadi performa terburuk MU di bawah kepelatihan Ten Hag.
Jamie Redknapp menilai bahwa MU sepertinya berada pada titik terbawah. 

Pernyataan Redknapp itu beralasan lantaran dari enem laga, MU hanya mengoleksi tujuh poin dan mencetak sangat sedikit gol. MU juga menghadapi tren negatif yang mana sudah sering kalah dengan margin tiga atau lebih gol sejak era Sir Alex Ferguson.

Tak elak, kondisi itu menyoroti Ten Hag di kursi pelatih. Pelatih yang memasuki musim ketiganya di MU sepertinya tak menjadi solusi dari kemerosotan MU. 

Malahan, Ten Hag sepertinya mempertahankan tren negatif MU yang tampil tak konsisten dan stabil sepanjang semusim.

Walau demikian, Ten Hag kerap memiliki alibi tersendiri menyikapi performa MU. Salah satunya ketika Ten Hag di awal musim ini sepakat dengan Ralf Rangnick bahwa agar MU bisa kembali berjalan pada jalur yang tepat, klub yang berada di kota Manchester itu perlu melakukan "operasi bedah" total.

Alibi itu sepertinya dijawabi oleh manajemen MU di bawah kepemilikan baru Sir Jim Ratcliffe pada awal musim ini. Tak tanggung-tanggung, klub mengucurkan sejumlah uang guna mengiakan proposal Ten Hag membeli beberapa pemain baru.

Akan tetapi, ketika performa MU tak membaik walau sudah menghadirkan beberapa pemain baru, Ten Hag kembali beralibi. Ten Hag menilai bahwa MU perlu berinvestasi pada pemain muda dan perlu sabar memberikan waktu untuk para pemain muda.

Penilaian Ten Hag itu terkesan lebih sebagai alibi setelah MU ditahan imbang klub asal Belanda Twente 1-1 di kualifikasi grup Liga Eropa tengah pekan lalu.

Hasil laga kontra Tottenham pastinya memojokkan Ten Hag. Alibinya pasti sudah tak berlaku. Kata sabar manajemen klub bisa tak terkontrol dalam waktu-waktu ke depan.

Di akhir musim lalu, nasib Ten Hag seperti berada dalam limbo. Ratfcliffe yang memiliki sebagian dari kepemilikan MU terlihat ragu untuk terus melanjutkan kerja sama dengan Ten Hag.

Namun, situasi terlihat berubah ketika di akhir musim Ten Hag mempersembahkan trofi Piala FA 2024 dengan mengalahkan Manchester City.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun