Juventus menang telak 3-0 kontra Genoa dalam pekan ke-6 lanjutan Serie A Liga Italia musim 2024/25 di stadion Comunale Luigi Ferraris (30/9/24). Tiga gol "Nyonya Tua", julukan Juve terjadi pada babak kedua.
Pada babak pertama, Genoa berupaya tampil solid menahan gempuran tamunya, Juve. Kesolidan Genoa itu juga dibarengi untuk melakukan serangan ke lini belakang Juve.Â
Akan tetapi, upaya tuan rumah terlihat mentok di hadapan lini belakang Juve yang tampil kokoh. Â
Situasi berubah pada babak kedua. Kesolidan Genoa perlahan runtuh sejak Juve unggul 1 gol lewat titik penalti yang dikonversi oleh Dusan Vlahovic. Penalti tercipta lantaran pemain Genoa Koni de Winter terlihat menyentuh bola dengan tangan.
Gol dari titik penalti itu membangkitkan kepercayaan diri para pemain Juve. Kepercayaan diri terlihat lewat upaya Juve untuk melancarkan serangan ke gawang Genoa.
Tepat saja, pada menit ke-54 Vlahovic menggandakan keunggulan lewat tendangan keras kaki kirinya memanfaatkan umpan Teun Koopmeiners.
Genoa berupaya mengejar ketertinggalan. Akan tetapi, cara Genoa untuk mencari gol gampang diantisipasi oleh para pemain Juve.
Kemenangan yang terjadi tanpa penonton itu cukup signifikan bagi Juve. Juve perlahan mulai menemukan cara untuk menjebol gawang lawan dan bisa menjadi salah satu pesaing di Serie A Liga Italia pada musim ini.
Sebelum bertandang ke Genoa, salah satu persoalan yang "menghantui" Juve dalam tiga laga sebelumnya di Liga Italia adalah soal mencetak gol ke gawang lawan. Makanya, peyerang Vlahovic mendapat sorotan.
Terang saja, ketika pemain asal Serbia itu mencetak gol, dia tak bisa menyembunyikan rasa sukacitanya. Di balik rasa sukacitanya itu, Vlahovic juga melakukan selebrasi bahasa tubuh seperti membungkam mulut para pengeritiknya.
Ya, hampir sebulan Vlahovic tak mencetak gol. Performanya yang melempem itu menjadi sasaran kritik dari luar lapangan.
Ditambah dengan 2 golnya ke gawang Genoa, Vlahovic sudah mengoleksi 4 gol. Â
Koleksi 4 gol tersebut membuat Vlahovic bersaing dengan top skorer sementara Matoe Retui dan Christian Pulisic yang juga mengoleksi 4 gol.
Tiga gol Juve itu mengakhiri paceklik tiga laga beruntun di mana Bianconeri hanya berhasil meraih hasil kaca mata alias 0-0.
Menariknya, dari 6 laga yang telah dimainkan pada musim ini di Liga Italia, Juve belum kebobolan. Satu-satunya tim di Serie A Liga Italia dan bahkan di lima liga besar di Eropa.
Ya, Juve menjadi satu-satunya tim yang belum kebobolan di liga domestik. Sementara tim-tim lainnya di liga-liga besar seperti Inggris, Spanyol, Jerman, dan Perancis umumnya sudah kemasukan.
Kelebihan Juve itu menjadi bukti sentuhan pelatih muda Thiago Motta. Menyikapi pencapaian timnya setelah enem laga yang telah dimainkan, Motta mengakui bahwa kualitas pertahanannya tak lepas dari usaha tim.
"Belum ada gol yang masuk adalah kerja tim," ungkap Motta.
Pertahanan menjadi salah satu kekuatan yang sudah mulai dibangun Motta bersama Juve pada musim ini. Â Kekuatan pertahan itu akan menjadi salah satu kunci Juve untuk bersaing di Serie A Liga Italia dan sekaligus menjaga konsistensi.
Dengan kembali menemukan cara untuk mencetak gol ke gawang lawan, Juve akhirnya bisa legah. Paling tidak, kesolidan lini belakang bisa dibarengi dengan upaya para pemain depan dalam mencetak gol.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H