Cole Palmer berhasil mencetak sejarah di Premier League. Paling tidak, ini menjadi salah satu sorotan dari hasil laga antara Chelsea vs Brighton (4-2) dalam pekan ke-6 lanjutan Liga Inggris musim 2024/25 (28/9/24) di Stadion Stamford Bridge.
Untuk pertama kalinya dalam 32 tahun sejarah Premier League, seorang pemain bisa mencetak 4 gol pada babak pertama laga. Hal itu dibuat Palmer ke gawang Brighton pada babak pertama dan dalam waktu yang relatif singkat.
Sebenarnya, Palmer juga pernah mencetak 4 gol untuk Chelsea. Hal itu dibuat saat bermain kontra Everton pada bulan April lalu, namun itu dibuat dalam dua babak laga.
Gol pertama Palmer dibuat menit ke-21 membalas gol Brighton yang dibuat oleh G. Rutter pada menit ke-7 memanfaatkan kesalahan penjaga gawang Chelsea, Robert Sanchez. Selang 6 menit kemudian, Palmer menggandakan keunggulan menjadi 2-1.
Tak sampai disitu, Palmer kembali mencetak gol 2 menit kemudian. Gol ke-4 Palmer tercipta 10 menit setelah hattricknya. Apabila dikalkulasi, Palmer mencetak 4 gol dalam rentang waktu 20 menit.
Tak berlebihan jika pemain Timnas Inggris dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga tersebut. Dalam laga kontra Brighton, selain mencetak 4 gol, Palmer juga melakukan 100 persen takle, 7 tembakan ke gawang Brighton, dan menciptakan 4 peluang mencetak gol.
Bahkan, satu tendangan Palmer sempat mengenai tiang gawang dan satu golnya dianulir karena dinilai berada dalam posisi offside.
Makanya, Palmer seperti seorang pembunuh berdarah dingin, "cold killer". Karakter itu nampak dari performanya yang kalem di depan gawang lawan tetapi mematikan.
Berposisi sebagai pemain bernomor 10 di belakang Nicolas Jackson mampu mengakomadasi naluri "pembunuh" Palmer di depan gawang lawan. Palmer bukanlah tipe pemain yang cenderung melakukan dribel atau pun penetrasi yang penuh atraktif.
Akan tetapi, Palmer lebih masuk kategori pemain yang tahu menempatkan diri ada posisi yang tepat, melakukan eksekusi yang berani nan tepat dalam mencetak gol atau pun menciptakan peluang, hingga ketenangan dalam mencetak gol dari titik penalti.
Sejauh ini, Palmer sukses menjadi eksekutor penalti untuk Chelsea. 10 kali jadi penendang dari titik penalti untuk Chelsea, termasuk salah satunya ke gawang Brigton dan tak sekalipun gagal.
Karakter itu membuat Palmer seperti pembunuh berdarah dingin. Sulit diprediksi, tetapi sangat mematikan ketika tak dijaga dan diantisipasi dengan jeli.
Palmer, memang, menjadi salah satu pemain yang tampil impresif sejak musim lalu. Di tengah ketidakkonsistensi Chelsea, Palmer seperti bintang yang bersinar sendiri. Padahal, musim lalu baru menjadi musim pertama Palmer di Chelsea.
Perekrutan Palmer agak mengejutkan. Di luar dugaan, Manchester City mengiyakan pinangan Chelsea dan rela melepaskan salah satu pemain terbaik dari didikan akademi mereka.
Tentu saja, keputusan Man City itu juga dibarengi dengan niat si pemain sendiri yang terlihat sulit mendapat tempat utama di Man City.Â
Makanya, pindah ke Chelsea terlihat menjadi pilihan yang realistis daripada bertahan di Man City dan bukan menjadi pilihan utama atau pun pilihan kedua.
Sejauh ini, dari 52 laga yang telah dimainkan Palmer bersama Chelsea, dia sudah mencatatkan 31 gol dan 19 asis.Â
Pencapaian Palmer tersebut rada impresif untuk seorang pemain muda yang menghadapi perubahan pelatih dalam dua musim terakhir. Pendek kata, kendati pelatih berubah, Palmer tetap konsisten menunjukkan kualitas.
Beruntung bagi Palmer ketika pengganti Mauricio Pochettino adalah Enzo Maresca yang pernah menjadi asisten pelatih Pep Guardiola di Man City.
Selepas laga kontra Brighton, seperti terlansir dalam BBC (28/9/24), Maresca mengungkapkan bahwa dia sudah mengenal Cole Palmer sejak bermain untuk Man City U23.
Selain menciptakan sejarah mencetak 4 gol dalam babak pertama, Palmer juga masuk deretan pemain yang membuat tiga kali hattrick sebagai pemain Chelsea di Liga Inggris. Sebelumnya, catatan tersebut dibuat oleh pemain oleh Didier Drogba, Frank Lampard, dan Jimmy Floyd Hasselbaink.
Palmer berpeluang melampuai catatan tersebut apabila menimbang performanya yang terus konsisten hingga musim ini.
Palmer terus membuktikan kualitasnya sebagai salah satu penyerang bernaluri gol di Liga Inggris. Musim lalu, Palmer mencetak 22 gol di Liga Inggris. Nomor urut kedua setelah Erling Haaland dengan koleksi 27 gol.
Musim ini, Palmer sudah mencetak 6 gol dan kalah 4 gol dari Haaland yang sudah mengoleksi 10 gol. Musim masih panjang. Boleh jadi, pemain berusia 22 tahun tersebut akan menjadi salah satu pemain yang bisa bersaing untuk menjadi top skorer Liga Inggris pada musim ini.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H