Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Tantangan untuk NTT Jadi Tuan Rumah Bersama dengan NTB pada PON 2028

22 September 2024   13:12 Diperbarui: 22 September 2024   13:13 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para atlet Cricket dalam salah satu momen menerima medali (FOTO: Dok. PP PCI/PON 2024 via Kompas.com)

Pesta Olahraga Nasional (PON) merupakan momentum berharga untuk dunia olahraga di tanah air. 

Pada tahun 2024 ini, PON berlangsung di dua provinsi, Aceh dan Sumetra Utara.
Empat tahun kemudian, ajang olahraga nasional itu terjadi lagi pada dua provinsi, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tentu saja, PON yang berlangsung di dua provinsi memiliki beberapa aspek yang menguntungkan. 

Pada tempat pertama, kedua provinsi bisa bahu membahu membagi tempat untuk menyediahkan fasilitas yang terbaik agar PON bisa berlangsung dengan baik dan lancar.

Jadinya, beban anggaran dan aneka persiapan tak melulu jatuh pada pundak satu provinsi. Dengan itu, dua provinsi perlu berdiskusi dan melihat potensi dari masing-masing provinsi dalam mengakomodasi tiap cabang olahraga yang dipertandingkan di PON.

Kedua, itu juga bisa menjadi tantangan untuk tiap provinsi. Dalam mana, sebagai tuan rumah, kedua provinsi tak hanya saling melengkapi dalam mempersiapakan aneka fasilitas dan akomodasi, tetapi juga bersaing secara sehat untuk memberikan yang terbaik.

Cukup miris ketika salah satu provinsi tak begitu serius dalam persiapan, sementara di provinsi lain menghadirkan persiapan yang mumpuni. Akibatnya pasti ada perbandingan dari para atlet tamu antara kedua provinsi tersebut.

Oleh sebab itu, agar perbandingan yang berkonotasi negatif itu bisa dihindari, kedua provinsi bisa bersaing untuk memberikan yang terbaik. 

Persaingan itu didasari pada upaya untuk saling belajar dan saling mencontohi hal-hal yang terbaik demi pelayanan bagi para atlet tamu yang berasal dari pelbagai provinsi di tanah air.

Pada tulisan ini, saya coba merenungkan lebih jauh bagaimana PON 2028 bisa berdampak pada NTT. 

Provinsi NTB secara umum barangkali sudah terbiasa dengan persiapan ajang olahraga internasional semenjak adanya lintasan balap motor GP di Mandalika, Lombok.

Bagi NTT, ajang PON menjadi momentum berharga sekaligus menjadi pertaruhan untuk nama provinsi. Dikatakan momentum berharga karena PON bisa menjadi arena untuk memperkenalkan nama provinsi, yang mana NTT berwajah provinsi kepulauan.

NTT terdiri dari beberapa pulau seperti Timor, Flores-Lembata, dan Sumba. Dalam tiga pulau besar itu terdapat beberapa kabupaten. Menariknya, wajah NTT bermultikultural antara kabupaten dan pulau.

Cukup menarik ketika ajang olahraga yang dipertaruhkan nantinya tak hanya terpusat pada satu pulau atau daerah semata, tetapi disebarkan di beberapa pulau atau pun daerah di NTT. Tujuannya agar memperkenalkan wilayah NTT lewat kekayaan budaya yang dimiliki oleh tiap daerah dan pulau.  

Selain itu, ajang PON juga menjadi jalan bagi NTT untuk bersaing dengan provinsi yang lain. Persiapan yang baik, fasilitas yang memadai hingga pelayanan selama ajang nasional itu bisa menjadi referensi dalam menilai wajah NTT sebagai sebuah tuan rumah dan provinsi.

Oleh sebab itu, NTT memiliki empat tahun masa waktu persiapan untuk PON. Empat tahun tersebut perlu dimanfaatkan dengan sebaik mungkin agar ketika masa PON tiba segala sesuatu sudah dipersiapkan pada waktunya.

Persiapan terbaik selalu bermula dari pelajaran-pelajaran di masa lalu, termasuk dari kekurangan yang terjadi pada PON Aceh-Sumut 2024 yang baru saja selesai ditutup pada Jumat, 20 September 2024. 

Persoalan yang terjadi di Aceh dan Sumut menjadi pembelajaran agar tak lagi terjadi di waktu-waktu mendatang.

Lebih jauh, PON akan menjadi tantangan berharga bagi NTT sebagai provinsi. Untuk pertama kalinya NTT akan menjadi tuan rumah untuk olahraga yang berkonteks nasional seperti PON.

Tentu saja, banyak hal yang perlu dipelajari dan dibenahi agar pengalaman pertama itu bisa memberikan kesan yang mengena dan masuk ke dalam benak para tamu yang akan berpartipasi dalam ajang empat tahun tersebut.

Tantangan lainnya adalah bagaimana NTT bisa memberikan sumbangsih dalam dunia olahraga. Bukan tak mungkin, PON menjadi kesempatan bagi para atlet muda NTT untuk memberikan yang terbaik dan kalau bisa berprestasi.

Bahkan, PON bisa menjadi inspirasi bagi orang-orang NTT untuk melihat kemungkinan bagaimana bisa berprestasi di dunia olahraga. 

Kemungkinan itu bisa terjadi dengan belajar dari para atlet yang berasal dari provinsi lain dan juga belajar dari atlet-atlet nasional yang sudah memiliki nama dan berpartisipasi dalam ajang tersebut.

Ya, tantangan NTT bukan saja soal mempersiapkan fasilitas, tetapi juga ditantang untuk belajar dari ajang PON tersebut agar bisa menjadi kesempatan untuk membangun dunia olahraga di NTT secara khususnya.

Salam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun