Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Endrick Cipta Rekor, Cetak Gol Sensasional dan Bisa Timbulkan Masalah

18 September 2024   13:44 Diperbarui: 18 September 2024   13:55 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juara bertahan Liga Champions Eropa, Real Madrid mengawali Liga Champions yang berformat baru musim 2024/25 dengan kemenangan 3-1 atas tamunya dari Jerman, Vfb Stuttgart di stadion Santiago Bernabeu (18 September 2024).

Madrid sebenarnya harus bersabar dan berhati-hati dengan permainan agresif Stuttgart. Statistik menunjukkan bahwa Stuttgart sedikitnya mendominasi jalannya laga dengan 55 persen dan juga berani untuk bermain agresif di kandang Madrid.

Agresivitas itu menjadi salah satu sebab dari kebobolan gol ke gawang Stuttgart. Alih-alih mencari gol penyama kedudukan 2-2 hingga menit-menit injury time, Stuttgart malah kebobolan lewat gol impresif dari pemain pengganti, Endrick.

Gol Endrick pada menit ke-95 menggenapi dua gol lain sekaligus menutup jalan Stuttgart yang berupaya untuk mencari gol penyama kedudukan. Dua gol Las Blancos lainnya dicetak oleh Kylian Mbappe dan bek Antoni Rudiger.

Sewaktu Mbappe mencetak gol di menit-menit awal babak kedua, Stuttgart berhasil menyamakan kedudukan lewat D. Undav. Gol Stuttgart itu menjadi bukti bahwa Madrid menghadapi lawan yang tak boleh dipandang sebelah mata.

Seperti biasa, Madrid menunjukkan faktor pengalamannya sebagai Raja Eropa. Termasuk bisa mencetak gol pada situasi yang cukup sulit dan efektif dalam memanfaatkan kelengahan lini belakang lawan.

Di balik itu, Madrid juga memiliki beberapa pemain yang secara individual cukup menyakinkan. Misalnya, Endrick masuk menggantikan Jude Bellingham pada menit ke-80. Pergantian itu menjadi debut Endrick di Liga Champions Eropa bersama Madrid.

Sejauh ini, Endrick lebih dipasang sebagai pemain pengganti. Kendati demikian, pemain yang berasal dari Brasil itu sudah mengoleksi dua gol sebagai pemain pengganti, termasuk mencetak gol debut di Liga Champions.

Gol ke gawang Stuttgart cukup sensasional. Gol itu tercipta lewat serangan balik cepat.

Lewat gol itu, Endrick menciptakan sejarah. Dia pun menjadi pemain muda pertama Madrid yang mencetak gol di ajang Liga Champions Eropa.

Pemain muda yang masih berusia 18 tahun 58 hari itu melampaui rekor yang sebelumnya dipegang oleh Raul Gonzales. Raul mencetak gol pada usia 18 tahun 113 hari ke gawang Ferencvaros pada tahun 1995.

Juga, Endrick terlihat mengambil keputusan yang berani nan tepat ketika menembak dari luar kotak penalti walaupun Vinicius Jr dan Kylian Mbappe terlihat berada posisi yang lebih bebas untuk mencetak gol.

Keberanian Endrick memang patut diapresiasi. Itu bisa menandakan kepercayaan dirinya yang mulai naik semenjak berlabuh ke Madrid dari klub asal Brasil, Palmeiras pada awal musim ini.

Bagaimana pun, Endrick perlu beradaptasi dengan tim sekaligus berupaya kuat untuk tembus tim utama di tengah persaingan yang tak gampang.

Akan tetapi, di balik gol impresif itu, satu hal yang bisa membuat Madrid perlu berwaspada. Memang, gol Endrick itu terbilang impresif. Akan tetapi, bila mencermati posisi Endrick sewaktu mencetak gol, dia seyogianya bisa membangun chemistry dengan rekan setimnya dalam mencetak gol daripada mengambil keputusan berani.

Beruntung bagi Endrick tatkala kiper Stuttgart tak sempurna mengantisipasi tendangannya. Kalau tidak, tendangan jarak jauh itu bisa menghadirkan kekecewaan pada pemain lain seperti Mbappe dan Vincius Jr yang terlihat sudah siap menerima umpan Endrick.

Apabila melihat tayangan ulang, Mbappe tampaknya tak begitu antusias dengan gol Endrick tersebut. Bahkan, caranya untuk merayakan gol dari rekan setimnya terbilang biasa-biasa saja.

Bahasa tubuh itu bisa saja menjadi ungkapan ketidakpuasannya lantaran sikap individualitas Endrick yang lebih berani menembak daripada memberikan umpan padanya yang berposisi lebih menguntungkan.

Harus diakui, di satu sisi, Endrick memiliki mentalitas kuat. Berani mengambil keputusan.

Di sisi lain, keputusan itu malah bisa menimbulkan perpecahan di dalam tim. Apalagi jika keputusan itu malah tak menghasilkan hal yang positif atau lebih merugikan tim.

Di balik gol sensasional Endrick dalam debutnya terdiam salah satu masalah yang bisa muncul dalam tim. Oleh sebab itu, Madrid perlu mengontrol individualitas setiap pemain agar tak terjadi ketidakseimbangan.

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun