Tim Nasional Indonesia akan mengawali langkah yang cukup sulit pada putaran ke-3 kualifikasi Piala Dunia 2026. Tak tanggung-tanggung, lawan pertama Indonesia adalah Arab Saudi. Sudah lima kali Saudi lolos di Piala Dunia.
Di tambah lagi dengan status tim berjuluk "Green Walcons" sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Status itu pastinya mensyaratkan bukti.
Buktinya harus nampak sedini mungkin. Misalnya, Arab Saudi perlu membuktikan kepada dunia sepak bola agar segera mendapatkan satu tiket ke Piala Dunia 2026. Bukti itu menjadi salah satu tanda bahwa Arab Saudi menjadi tuan rumah karena faktor kekuatan sepak bolanya.
Barangkali salah satu bukti lain kekuatan sepak bola Arab Saudi adalah dengan mega proyeknya yang merekrut banyak pemain bintang dari Eropa seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Neymar. Eksodus para pemain bintang itu menaikan pamor Liga Pro Arab Saudi dan sekaligus mengangkat nama sepak bola negara Arab tersebut.
Efek lebih jauhnya bahwa para pemain lokal bisa mempunyai pengalaman berada setim atau bermain kontra para pemain bintang. Pengalaman itu bisa membangun mental dan menguatkan pengetahuan para pemain lokal dalam bermain sepak bola.
Belum lagi, faktor Roberto Mancini yang menjadi pelatih Arab Saudi. Mancini pastinya menularkan ide-ide taktik yang sudah diterapkan dan dipelajarinya semenjak berlatih klub-klub di Eropa dan Timnas Italia pada Timnas Arab Saudi.
Akan tetapi, Arab Saudi terlihat masih mandek di era Mancini. Dari empat laga yang sudah dimainkan selama kepelatihan Mancini, tak sekalipun meraih kemenangan.
Untuk itu, bermain kontra Indonesia di Stadion Kota Olahraga Raja Abdullah, Jeddah (6/9/24) bisa menjadi langkah pertama Arab Saudi untuk membuktikan bahwa timnasnya selalu layak untuk tembus piala dunia tanpa masuk babak ke-4 atau pun mengikuti play-off. Itu juga bisa menjadi awalan untuk mendapatkan poin penuh di tengah persaingan grup C yang relatif ketat.
Grup C terdiri dari Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, China, dan Indonesia. Tak sedikit pengamat yang menilai bahwa mimpi Indonesia tembus ke Piala Dunia 2026 rada sulit menimbang persaingan di grup C.Â
Oleh sebab itu, Indonesia yang bertandang ke kandang Arab Saudi seperti menghadapi tembok kokoh. Di atas kertas kekuatan Arab Saudi barangkali selangkah dengan kekuatan yang dimiliki oleh Indonesia.
Hal itu menyata lewat peringkat FIFA. Saudi berada di peringkat ke-26 dan Indonesia berperingkat ke-133.
Belum lagi, pengalaman Arab Saudi yang sudah terbiasa berprestasi di level Asia dan bahkan sudah berpengalaman bermain di Piala Dunia. Salah satu catatan sejarah yang barangkali melekat di benak pecinta sepak bola saat Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 pada Piala Dunia 2022 di Qatar.
Kemenangan itu menjadi buah bibir dan sekaligus bukti bahwa Arab Saudi mempunyai kekuatan sepak bola yang bisa mengimbangi kekuatan tim-tim besar lainnya.
Kendati demikian, ibarat ungkapan "bola bundar" bisa menjadi titik tolak bagi Indonesia untuk tampil optimis. Perlu ada sikap optimisme bahwa bisa terjadi keajaiban di Jeddah.Â
Asalkan Indonesia perlu mengeluarkan kemampuan terbaik dan menjauhi mentalitas inferior pada kekuatan lawan agar bisa tampil meyakinkan.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menyadari tantangan yang akan terjadi saat bermain kontra Saudi dan persaingan dengan di Grup C. Seperti terlansir di Kompas.id (4 September 2024), dalam konferensi pers yang berlangsung di Jeddah, Tae-yong mengakui kesulitan di grup C.
Memang, Indonesia berada di grup sulit, yang mana Indonesia bersaing dengan negara-negara kuat, yang mana tiga negaranya, Jepang, Australia, dan Arab Saudi sudah langganan tembus piala dunia.
Kendati demikian, laga melawan Arab Saudi menjadi titik tolak untuk membangun mentalitas para pemain Garuda Senior agar bisa bersaing pada babak ke-3 kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tantangan lebih jauh bagi Indonesia lantaran dua bek naturalisasi yang kerap menjadi andalan Tae-yong saat melawan tim-tim kuat absen. Justin Hubner tak bisa bermain karena akumulasi kartu kuning dan Jordi Amat sementara cedera.
Dengan itu, permainan sebagai tim perlu menjadi instrumen untuk meladeni permainan lawan. Perlu pertahanan yang solid dan sekaligus skema serangan balik yang ampuh agar bisa menciptakan momentum terbaik di kandang Arab Saudi.
Ya, itu bisa menjadi salah satu strategi Indonesia agar bisa mengimbangi permainan pasukan Roberto Mancini yang jauh lebih kuat daripada Indonesia.
Pendek kata, terlepas dari kekuatan yang dimiliki oleh Arab Saudi, laga itu bisa menjadi kesempatan untuk uji mental dan mengukur kekuatan Indonesia yang sudah diperkuat oleh beberapa pemain naturalisasi.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H