Hal itu menyata lewat peringkat FIFA. Saudi berada di peringkat ke-26 dan Indonesia berperingkat ke-133.
Belum lagi, pengalaman Arab Saudi yang sudah terbiasa berprestasi di level Asia dan bahkan sudah berpengalaman bermain di Piala Dunia. Salah satu catatan sejarah yang barangkali melekat di benak pecinta sepak bola saat Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 pada Piala Dunia 2022 di Qatar.
Kemenangan itu menjadi buah bibir dan sekaligus bukti bahwa Arab Saudi mempunyai kekuatan sepak bola yang bisa mengimbangi kekuatan tim-tim besar lainnya.
Kendati demikian, ibarat ungkapan "bola bundar" bisa menjadi titik tolak bagi Indonesia untuk tampil optimis. Perlu ada sikap optimisme bahwa bisa terjadi keajaiban di Jeddah.Â
Asalkan Indonesia perlu mengeluarkan kemampuan terbaik dan menjauhi mentalitas inferior pada kekuatan lawan agar bisa tampil meyakinkan.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menyadari tantangan yang akan terjadi saat bermain kontra Saudi dan persaingan dengan di Grup C. Seperti terlansir di Kompas.id (4 September 2024), dalam konferensi pers yang berlangsung di Jeddah, Tae-yong mengakui kesulitan di grup C.
Memang, Indonesia berada di grup sulit, yang mana Indonesia bersaing dengan negara-negara kuat, yang mana tiga negaranya, Jepang, Australia, dan Arab Saudi sudah langganan tembus piala dunia.
Kendati demikian, laga melawan Arab Saudi menjadi titik tolak untuk membangun mentalitas para pemain Garuda Senior agar bisa bersaing pada babak ke-3 kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tantangan lebih jauh bagi Indonesia lantaran dua bek naturalisasi yang kerap menjadi andalan Tae-yong saat melawan tim-tim kuat absen. Justin Hubner tak bisa bermain karena akumulasi kartu kuning dan Jordi Amat sementara cedera.
Dengan itu, permainan sebagai tim perlu menjadi instrumen untuk meladeni permainan lawan. Perlu pertahanan yang solid dan sekaligus skema serangan balik yang ampuh agar bisa menciptakan momentum terbaik di kandang Arab Saudi.
Ya, itu bisa menjadi salah satu strategi Indonesia agar bisa mengimbangi permainan pasukan Roberto Mancini yang jauh lebih kuat daripada Indonesia.