Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesederhanaan Paus Fransiskus, Cerminan Pertama Saat Berkunjung ke Indonesia

3 September 2024   15:19 Diperbarui: 3 September 2024   15:46 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesederhanaan Paus Fransikus itu pun terbahasakan lewat pilihan pesawat yang ditumpangi paus dan rombongan, mobil yang dipakai hingga tempat penginapannya selama berada di Indonesia.

Kesederhanaan hidup sebenarnya sudah menjadi bagian dari hidup paus yang bernama asli  Jorge Mario Bergoglio tersebut. Hal itu sebenarnya sudah dihidupinya baik sebelum terpilih menjadi paus sewaktu masih di Argentina hingga kemudian menjadi paus di Vatikan.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Paus Fransiskus tak naik pesawat mewah, tetapi sebaliknya naik pesawat komersil. Padahal, kalau ditimbang, negara Vatikan memiliki aset besar yang bisa memungkinkan negara terkecil di dunia itu untuk menyewah pesawat yang lebih mewah.

Juga, di Indonesia Paus Fransiskus menginginkan agar megendarai mobil yang biasanya dipakai oleh orang-orang Indonesia.  Pilihan pun jatuh pada Kijang Innova karena lebih banyak dipakai oleh warga Indonesia.

Selain itu, Paus Fransiskus menolak untuk menginap di hotel mewah yang mana sudah disiapkan oleh pemerintah, tetapi lebih memilih menginap di kediaman duta besar Vatikan untuk Indonesia.

Kesederhanaan Paus Fransiskus menjadi pesan universal. Pesan paling pertama bermuara tentang cara hidup kita. Kesederhanaan hidup adalah lawan nyata pada konsumerisme. 

Konsumerisme seperti sudah menjadi kanker sosial yang membuat orang memakai banyak barang, tetapi tak memedulikan aspek manfaatnya. 

Mentalitas konsumerisme itu ikut menyumbang ketimpangan sosial dan juga menjadi sebab dari efek rumah kaca.

Juga, pesan kesederhanaan dari Paus Fransiskus mengingatkan tentang arti seorang pemimpin yang sebenarnya. 

Meminjam kata-kata Paus Fransiskus sendiri yang pernah mengatakan bahwa seorang gembala (pemimpin) mesti berbau seperti domba (orang yang dipimpinnya).

Dalam arti, seorang pemimpin perlu hidup sebagaimana orang-orang yang dipimpinnya. Bukannya gaya hidup pemimpin begitu jauh dari realitas orang-orang yang dipimpinnya. Bak langit dan bumi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun